Jumat, 14 Januari 2011

my Grandmother is death

Hari duka,
begitu faktanya.

Kami tahu kenapa kami berduka. Bahkan ilalang dekat perapian pun tahu penyebabnya.

Hari itu, tak ada yang berbuat banyak, aktifitas melemah. Ahjuma Titi terisak di samping pintu, ahjussi aku tak tahu.. Hehe *plakk!*. Umma dan appa terduduk lemah di beranda tempat tidur. Eonnie Nuri juga menangis sambil menutup wajahnya, dan hyung.. masih dalam perjalanan pulang.

Rumah duka. Baru saja 2 minggu kami menghadapi kematian abeoji. Ah.. Abeoji dan halmeoni begitu sejoli *tu twiiit*.

Ruang duka. Dongsaeng Anida yang berumur 10 tahun menangis di balik ahjumma, bahkan dongsaeng Irwan dan Ikhsan udah seru koar-koar geje (?), begitu dramatis. Dongsaeng Asri juga meneteskan air mata, dia menangis namun tak bersuara. Aku cengingisan lihat kondisi mereka.. Hehe *dasar cucu durhakka!*

Ahjumma Nani (ahjumma-ahjussiku ada banyak, 4 ahjumma, 4 ahjussi. Banyak kan?) koar-koar pengen halmeoni hidup lagi. Ahjussi Ooy udah terperosok nelongso di samping kepala halmeoni. Sachon Ipan meskipun dia cowok, dia udah khusyuk menangis pilu sambil sebrat-sebrot ngabisin stok tisu. Gw sih anteng mendokumentasikan momen ini pake lensa, secara gw kan calon jurnalistik, kekekek *dilempar toples sama anak-anaknya halmeoni. Dasar cucu kurang asem!*.

N'ji dan Nun datang dengan tanda tanya walau alih-alih pada akhirnya mereka menangis juga. N'ji langsung mencium kening halmeoni dan meneteskan air mata, dia menangis. Nun agak telat menangisnya, dia salah satu cucu maniak kayak gw. Dan Nun nangis setelah gw suruh ngulitin bawang merah di dapur. Wkwkwk..

Malam harinya ahjussi Popo, hyung Pipin dan Uli, serta ahjumma Pricillia datang dengan pikiran kosong. Ahjussi melepas hampa tas yang di bawanya, terperangah, kemudian koar-koar ''No! Impossible, imposibe.. Umma..!'', teriaknya dengan segenap kepiluan mendalam *Ckckck!*. Akhirnya gw bisa nangis juga lihat adegan melakonis di depan gw. Hiks.. Hiks.. :'(.

Pukul 22:45 tepat. Kami mengantar halmeoni ke peristirahatan terakhirnya. Aku ikut *kagak nanya!!*.

''Um.. Wangi sekali'' Bisik eonnie Tina dengan penuh penghayatan.

''Mungkin ini balasan bagi halmeoni yang semasa hidupnya taat besibadah!'' Tukas eonnie Dini mantap.

''Um.. Anu, aku bawa parfum batangan'' Ucapku innocent. Yang lain langsung menatapku dengan horror. Sachon Ipan malah nimpuk aku pake sendal, tapi tenang aku balas timpuk tuh makhluk pake batu nisan *parah!*. Wkwkwk..

Dan.. Itu menjadi hari duka bagi kami. Kami akan mengingatnya setiap tahun. Kami berharap kami tidak akan melupakan semuanya, karena memang terlalu indah untuk terlupakan..

''Sayonara obasama.. jalhamyeon haengbok (hopefully happy)..''