Sabtu, 23 Maret 2013

Lucky


Lucky
[Langit Tak Memihak]

Bocah dengan stoik poker di ujung runcing pedang, eksistensinya terenggut shinigami tanpa tuan..

Matte yo, matte! Lullaby api menghantui nisrina di gerbang malam, bocah dengan stoik poker itu hanya berupa iklan drama kehidupan.

Ruangan berpetak. Baru kemarin detik bergulir dengan wajahnya yang penuh tanya.. dia menyunggingkan senyum saat mendapati percik bahagia..  ketika dia tahu rival—rekannya bukan mafia, percaya digerek untuk mengibarkan bahwa jalinan itu ada.

Tik tok.. Ruangan tanpa lantai sempurna. Rekan yang sama adalah semangat untuk gembira, duduk dengan tawa angkuh pun dia bisa. Meja dan kursi beradu dan langit mencoba tahu dia suka itu.

Tap.. tap.. ruangan tanpa sekat, hamparan bumi tiada ujungnya. Minuman dingin dalam genggam menyaingi terik surya, ada pijak-pijak tawa di bawah tumbuhan cersen muda, langit bertemu pandang dengan dua bola mata tanpa dosa.

Kreet, pintu bergeser menguak sosok di baliknya, bertemu pandang dengan aura berbeda.. dia mematung mendapati langit tidak memihak. Kemari, kau bagian penting dari iklan hidup ini..



Jumat, 22 Maret 2013

Ruang Sempit



Sebuah ruang sempit bertanya padaku, “Siapa Anda?” begitu katanya. Eh, siapa aku? Aku berbalik menanyakan hal serupa pada diriku sendiri. Siapa aku? Aku ini siapa? Bukan perkara hilang ingatan atau pun hilang kesadaran. Lain ceritanya jika yang bertanya adala manusia atau bahkan sosok espada, namun yang bertanya adalah ruangan sempit yang keberadaannya pun tak kuketahui pasti.

“Siapa Anda?” begitu katanya. “Mengapa Anda begitu banyak meminta?” lanjutnya.
Siapa, aku? Aku begitu banyak meminta? Aku ya aku. Tentang meminta kupikir tidak. Aku lebih banyak memberi daripada meminta, aku tahu arti tangan di atas, aku seorang yang selalu berusaha mengamalkan kebajikan Ueki.

Kau meminta. Pada siapa? Orangtua? Apa ruang sempit itu pikiran ibuku? Tapi sejauh ini hal mustahil ibu tidak ikhlas. Kau meminta. Bukan ibu, lalu.. kah Rabb-ku?

Aku terlalu takut menyebut nama itu. Shalatku, shaumku, ibadahku.. hanya untuk meminta? Lalu presentasenya dengan berterimakasih berapa? Lalu aku, hamba? Berarti aku tidak merdeka.. belum merdeka.. akankah aku merdeka? Aku ingin merdeka! Mustahilkah aku merdeka?

Dan, apa peranku sebagai hamba?

Sunyi. Ruang sempit itu berbaur dengan dosa dan kemunafikkan. Tak kutemukan jawaban melainkan sayup kalimat ‘taat’.



Target Harian



*      Sebelum Tidur:
-          Wudu
-          Baca doa & Qs. Al-Ikhlas
*      Bangun:
-          Baca doa
-          Wudu
-          Tahajjud
-          Mandi
-          Baca Qur’an
-          Shalat Fajar
-          Subuh
-          Tadarus Qur’an
-          Kuliah subuh
*      Pagi-pagi:
-          Piket
-          Makan
-          Berangkat sekolah
*      Istirahat 1:
-          Shalat duha
*      Istirahat 2:
-          Dzuhur
*      Pulang Sekolah:
-          Nyuci
-          Tidur
*      Sore → Malam:
-          Ashar
-          Mandi
-          Menghafal Qur’an
-          Makan
-          Mengulang hafalan
-          Maghrib
-          Tadarus
-          Kegiatan
-          Isya
-          Menjadwal
-          Mengulang pelajaran
-          Tidur
By: I’am, agent of change


Penyejuk Hati



الذين امنواوتطمءين قلوبهم بذكرالله اﻻبذكراللهتطمءين القلوب
Artinya:
                Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram [Qs. Ar-Radd: 28]

Cara Berdoa:
-          Memuji dan mengagungkan nama Allah
-          Bersyukur atas nikmat yang Allah berikan
-          Baru kita meminta apa yang kita inginkan


Daftar Sekutu [Semester 1]



- Last 2012-

1.       Ismail Raji Al-Faruqi
2.       Siti Napillah
3.       Niani Indah Pimala
4.       Fajar Shiddiq Syaripudin
5.       Ghina Ulfah Hasanah
6.       Rahmi Rahma Wulandari
7.       Ismi Ulfah Muslimah
8.       Hana Hamidah Nurul Ajizah
9.       Ismi Maulida
10.   Puspita Komalasari

Hahaha... Pucuk! Pucuk! ^^