Author : Kim Hankha
Genre : Romance, One shot
Pairing : YeWook couple
Disclaimer : YeWook couple punya tuhan dan diri mereka sendiri, kecuali KyuMin couple punya author! ^^v
Warning : Ini ff pertama saya yang agak serius *loh?*, jadi mohon dimaklum jika masih ada ditemukan ke'gajè'han dalam ff ini.. ^^
= ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ =
Capek bikin peran Wookie lemah, mengkhawatirkan, nelongso-tak berdoyo, author ingin mencoba menerobos pemasaran (?) & penasaran dengan konsep baru! ^^
Ket :
>>Ryeowook [female]
>>Yesung [male]
>>Sungmin [female]
>>Kyuhyun [male]
>>Hankyung [female]
>>Eunhyuk [female]
>>Donghae [female]
>>Kibum [female]
>>Heechul [female]
>>Leeteuk [female]
>>Siwon [female]
>>Kangin [male]
>>Shindong [female]
<<
= let's go to story =
KreECK!
Mata Yesung langsung tertuju pada sebuah benda yang diremas ringan oleh yeoja killer dihadapannya. Entah berapa kali Yesung harus mengakui kehebatan Ryeowook.
Ditambah sekarang yang diremas dengan naas ditangan Ryeowook bukanlah semacam kaleng Coca-cola, Sprit, Fanta, ataupun Bintang sobo, melainkan kaleng Khong Guan!
"Kenapa? nyalimu menciut hEh?" Tantang Ryeowook dengan angkuh.
"M-mwo?" Yesung mendongkak dari lamunannya, kembali menatap Ryeowook yang memberikan tatapan kematian ke arahnya.
Ryeowook menjentikan jari, Yesung paham betul apa itu artinya.
X ! X ! X ! X ! X ! X ! X !
"Cih!" Ryeowook menendang Yesung untuk yang terakhir kalinya, merapikan seragam karatenya yang terkena noda darah, yang kemudian melenggang pergi seperti tak terjadi apa-apa.
=============================
Kim Ryeowook, putri seorang pengusaha yang kini hanya tinggal memiliki ibu dan adik perempuan saja. Kerasnya hidup mendidiknya berpikir keras pula.
Masuk kelas karate karena ingin dapat melindungi ibu dan adiknya dengan tangannya sendiri, dan itu dapat dibuktikannya dengan langsung mendapat sabuk hitam di tahun pertama ia bersekolah di SM high school.
Kim Yesung, putra tunggal seorang pengusaha kaya korea yang sukses di Jepang. Pergi bersekolah ke Seoul karena merasa ingin hidup mandiri. Walaupun sangat tidak mungkin karena kemanapun dia pergi, 2 orang yakuza bayaran ayahnya selalu berada disampingnya.
Masuk SM high school semenjak kelas 2, dan ikut kelas karate karena merasa tertantang oleh seorang gadis yang berhasil merebut hatinya.
=============================
~Flashback [5mounth agao] ~ ~
Ryeowook mendongkak, tak percaya dengan ucapan seorang namja aneh dihadapannya.
Padahal semuanya, 1 sekolah sudah mengetahui seorang Kim Ryeowook adalah gadis bengal si phobia namja.
Itu semua terjadi sejak 8 bulan lalu ketika hidupnya benar-benar dipermainkan oleh Cho Kyuhyun, seorang namja anak pengusaha kaya dari Seoul yang bahkan telah membuatnya kehilangan ayah yang sangat menyayanginya.
Dan sekarang.. Kim Yesung? Apalagi? bukankah keluarga Ryeowook sudah bersumpah untuk berhenti bersaing dibidang bisnis maut? Apa yang sebenarnya Yesung incar? Cih!
"Wookie-ah.. saranghae.. " Ucap Yesung sekali lagi. Yesung terduduk di depan Ryeowook dengan red rose di tangannya, mencoba membuat suasana seromantis mungkin.
Wookie-ah? Cih! kalimat itu terdengar seperti sebuah ejekan di telinga Ryeowook. Entah kapan terakhir kali ada namja yang berani memanggilnya begitu. Orang yang hingga kini masih memanggilnya Wookie hanya umma, Shindong adiknya, dan sekarang ditambah seorang namja aneh yang baru saja menyatakan cinta di depannya..
"Mianhae.. " Ryeowook menghampiri Yesung dan mengambil red rose yang ada di tangan Yesung, yang kemudian menginjaknya hingga red rose itu berceceran menebarkan bau yang khas.
"Waeyo Wookie?" Tanya Yesung shock.
"Aku akan menerimamu, jika kau mengalahkanku tanpa bodyguardmu.. " Ryeowook menyeringai angkuh, ternyata hidup tak semembosankan seperti apa bayangannya. Banyak permainan yang menarik!
Semenjak saat itu ada yang berbeda pada hari-hari Ryeowook, tangan karatenya tak dibiarkan kaku. Yesung gila!
Memar, lebam, amis darah .. Yesung sudah biasa mencicipinya. Dan hanya satu, Yesung mencintai Ryeowook!
~End of flashback ~ ~
= Back to story.. ^^ =
"Sudah bulan ke berapa ini? sampai kapan dia bertahan?" Ryeowook melenggang tanpa dosa dari gudang tempat Yesung meringis sakit.
'Kenapa aku memikirkannya? apa dia serius menyukaiku? dan perasaanku.. Babo!' Ryeowook segera menyingkirkan pikiran aneh dari kepalanya.
Hampir setiap hari Yesung menyatakan cintanya pada Ryeowook, itu pertanda Yesung harus semakin kuat menahan tangan baja Ryeowook. Terlebih Yesung tidak pernah melaporkan Ryeowook ke pihak sekolah ataupun keluarganya.. Apa itu tidak babo?
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
"Andwae?" Sungmin menyikut Ryeowook yang tengah melamun. Sudah seminggu ini Ryeowook terus begitu.
"Yay? Wook?" Tanya Sungmin lagi.
"M-mwo?" Ryeowook tersadar dari lamunannya.
"Apa kau tidak ingin mengetahui sebuah berita besar?" Goda Sungmin.
"Aneyo.. " Balas Ryeowook datar.
"J-jongmal.. " Sungmin mencoba memancing Ryeowook lebih jauh.
Ryeowook menggeleng.
"Aku yakin kau ingin tahu.. "
"Aneyo.. "
"Menyangkut Yesung-ssi ~ "
" .. A-aneyo!" Ryeowook meningikan oktaf suaranya, seperti terespon sesuatu.
"Ne~ oke~ anyeong Ddangkoma .. apakah majikanmu akan kembali datang menjemputmu?" Sungmin malah babibu di depan seekor anak kura-kura.
Ryeowook menelan ludah getir, dan kemudian melik ke arah kura-kura innocent di depan Sungmin.
"Kau manis, tapi menjijikan! ah.. mungkin Teukie mau merawatmu.. " Sungmin berdiri dan menjinjing keranjang Ddangkoma taku- takut.
"Min!" Ryeowook menggenggam tangan Sungmin, dan mencoba menahan langkah Sungmin.
Tanpa sepengetahuan Ryeowook, Sungmin menyeringai. Cara ini benar-benar berjalan seperti jalan pikirannya.
"Andwae .. ?" Sungmin berbalik ke arah Ryeowook.
"B-bukankah itu kura-kura si namja aneh?" Tanya Ryeowook hati-hati.
"Aish! bukan! ini punya Yesung!" Sungmin sewot, dia melepaskan genggaman Ryeowook.
"Min!!" Ryeowook kembali menahan langkah Sungmin. "Bukankah kau bilang punya berita besar?" Sungmin tersenyum simetris menanggapi pertanyaan Ryeowook.
"Ne~ rawat Ddangkoma sampai Yesung menjemputnya dan mu .. " Sungmin berkata misterius, tentu saja Ryeowook tak mengerti. 'Apa kata 'mu' berarti untuk aku?' Tanpa disadari Ryeowook sempat tersenyum bahagia dalam hati.
"Yesung?" Tanya Ryeowook masih bingung.
"Anak aneh itu kembali ke Jepang seminggu yang lalu, tidak ada keterangan lengkap dari sekolah. Tapi kita berprediksi datar saja, anak pengusaha keluar sekolah sebelum waktunya apalagi kalau bukan untuk meneruskan bisnis keluarganya .. "
"Jadi si anak aneh itu sudah pergi?" Berusaha keras Ryeowook menahan debit air matanya. Entah kenapa berita ini begitu menyakitkan, bukankah seharusnya Ryeowook senang?
"Yep! bukankah selama seminggu ini kau terus murung dan melamun gara-gara tak melihat Yesung di sekolah?" Tanya Sungmin angkuh.
BUKK!!
Pipi Sungmin langsung lebam terkena pukulan kuat tangan Ryeowook. Ryeowook merasa berdosa, tapi apalagi jawaban yang tepat untuk pertanyaan Sungmin selain pukulan?
"Jangan terlalu munafik Kim Ryeowook .. kau mencintai Kim Yesung, dan itu kenyataan yang ada!" Sungmin menahan sakit dengan tertawa sinis ke arah Ryeowook.
Untuk ke-2 kalinya Ryeowook ingin memukul Sungmin, sampai hidungnya remuk! Tapi Ryeowook masih melihat sikon, Sungmin hanyalah murid paparazi sekolah yang tugasnya memang sekedar penyampai berita.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Seoul [SM high school], 16:00 PM
"Apa?! yang benar saja? pergi sanah ke majikanmu! kenapa harus aku yang merawatmu?!" Jam sekolah sudah usai, tapi Ryeowook masih bingung dengan kura-kura dihadapannya.
"Cih? untuk apa aku merawatmu? aku tidak menyukai majikanmu .. ?" Ryeowook terdiam.
"Te-tentu saja aku tidak menyukai majikanmu!" Ryeowook ngotot di depan kura-kura T____T.
"A-aish! Pikiranku semakin kacau!" Ryeowook mengambil tasnya dan serampangan keluar kelas.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Seoul [SM high school], 17:00 PM
Angin sore masih sesekali berhembus, meninggalkan bunyi mengi pada kaca kelas yang beradu dengan gorden. Sinar orange masih memberikan cahaya samar-samar pada dinding-dinding sekolah, ada juga rasa hangat.
KreetT
Seorang siswa masih berada di sekolah, dia memasuki kelas 2E dan menghampiri anak kura-kura dengan tampang pucat.
"Mianhae Ddangkoma.. " Ryeowook mengelus Ddangkoma dengan meneteskan air mata.
"Cih kenapa aku menangis? hal apa?" Ryeowook mencibir dirinya sendiri.
"Hei kura-kura jelek! kau bodoh! kenapa kau membiarkan majikanmu hEh?" Ryeowook menjitak pelan Ddangkoma, yang tentu saja tak ada respon apa-apa dari Ddangkoma kecuali menggeliat pelan.
"Ne~ oke! kau lapar bukan? kaja!!" Ryeowook menyeringai, menghapus air matanya, dan membawa Ddangkoma pergi keluar kelas.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
"Ya! apa kau makhluk buangan?!"
"Ya! mana majikanmu?!"
"Sudah berapa abad kau dibuang?"
"Aish kau sama sekali tak berespon!!"
Ryeowook menggetok-getok Ddangkoma memakai pensil di depan kelas 3C, dan ngedumel seenak jidat.
"Ya! apa kau mulai tidak waras?" Hankyung menghampiri Ryeowook ilfeel.
"Ne~ bukankah si aneh juga tidak waras? aku suka!" Ryeowook menanggapinya datar.
"Idiih.. " Eunhyuk dan Donghae juga berbarengan bergidik ilfeel.
"Ck.. ada ya orang kayak gini.. " Hankyung terus saja mencibir, hingga...
"Hasilnya sudah keluar... " Perkataan (unemotionless-datar) Kibum langsung mendapat respon hebat dari 3 yeoja centil (Hankyung-Eunhyuk-Donghae) yang dari tadi ga ada kerjaan liatin Ryeowook ilfeel.
Mereka ber-3 langsung pontang-panting menuju papan pengumuman.
"Yay Wook! kau tidak lulus!!" Heechul datang tiba-tiba, tanpa ada angin dan hujan serta badai, tanpa disuruh, diundang, apalagi dijamu.
PLETAK!
"Aish! aneyo~ kau lulus kok!" Leeteuk menempeleng Heechul, sebel! ni anak ngomongnya ngaco mulu.
"Oh.. " Ryeowook menanggapinya (sangat) biasa-biasa saja.
PLETAK!
"Wooi.. siapa yang jitak kepala gue?" Heechul sontak sewot.
"Hehe.. mian, salah sasaran.. "
PLETAK!!
"Yay! sadar Kim Ryeowook!!" Kali ini Siwon tidak lagi salah sasaran.
Tut.. Tut.. Tut..
"Ponselmu bunyi.. " Kibum membetulkan kacamatanya dan menunjuk ponsel Ryeowook yang bereaksi.
"Gomawo.. " Ryeowook menanggapi Kibum dengan (masih) tampang loyo, kemudian mengangkat panggilan d ponselnya.
"Yeobseo.. N-ne?" Yang lain celingukan, Ryeowook mendongkak hebat.
"Nugu ya?" Tanya Heechul heran.
"Lee Sungmin!"
"Andwae?" Leeteuk dan Siwon juga nimbrung heran.
"Kau percaya? aku akan memukul lelaki aneh yang datang ke sekolah kita!" Ucap Ryeowook berapi-api.
"Percaya." Kibum menanggapinya sesingkat mungkin.
PLETAK!
"Yay!" Kibum meringis, Siwon balas menjulurkan lidah.
"Jadi pangeranmu datang?" Pertanyaan Leeteuk terabaikan dengan naas, karena Ryeowook sudah jauh berlari meninggalkan mereka.
.
.
.
"Anyeong.. apakah ini Ddangkoma?" Tanya manis seorang namja berjas dan berkacamata saat Ryeowook tiba dibawah pohon samping bangunan kelas karate.
Ryeowook terdiam. Mencoba mencerna siapa namja dihadapannya. Mata aneh, rambut aneh, wajah aneh, dan Ryeowook benar-benar merindukan semua keanehan itu.
"Ne~" Ryeowook berkata pelan, lebih anggun dari biasanya.
"Gomawo telah merawat Ddangkoma.. " Yesung mengacak-acak rambut Ryeowook dan mengambil Ddangkoma dari tangan Ryeowook dengan tersenyum manis.
"A-ish! Ya Kim Yesung, ini sudah hari kelulusan sekolah dan kau dinyatakan tidak lulus!" Ryeowook mencoba merapikan atmosfer ketegangan dengan marah-marah.
"J-jongmal?" Yesung masih saja tersenyum. Indaah dimata Ryeowook. "Ne~ gwenchana.. ~" Yesung menanggapinya manis sambil terus mengelus-elus Ddangkoma di tangannya.
"Kangin.. urus keuangannya!" Yesung memanggil salah satu bodyguardnya, yang kemudian dirinya melenggang pergi dengan santai.
"Ne~" Kangin membungkuk dan menghampiri Ryeowook.
Ryeowook mendongkak, matanya memerah. Sekeras mungkin berusaha membendung air mata yang siap mengalir deras di pipinya.
Kangin menghampiri Ryeowook dengan koper di tangannya, yang kemudian membukanya hingga dapat terlihat paket lembaran uang won.
Ryeowook berlari mengejar Yesung, menatap dalam-dalam namja aneh yang ada dihadapannya. Ryeowook mencintai Yesung, bukankah itu yang Yesung inginkan?
BUKK!
Satu pukulan keras tangan Ryeowook berhasil membuat Yesung roboh dengan memar di pipinya.
Ryeowook marah, air matanya sudah terlanjur menetes deras tanpa pertahanan. Kangin serta 4 temannya (bodyguard Yesung) menghampiri Ryeowook.
BUKK!
BUKK!
BUKK!
Tidak! pukulan yakuza-yakuza jelek ini tidak berasa apa-apa bagi Ryeowook. Dia.. dia yang membuat Ryeowook begitu sanga sakit!!
Yesung bangkit, merapikan jasnya, mengusap pelan bercak darah yang keluar dari sudut bibirnya, yang kemudian menghampiri Ryeowook yang sedang lemah berada di tangan para yakuza.
"Dunia ini tidak selebar daun kelor Kim Ryeowook.. " Yesung tersenyum simetris.
JLEGERRRR
Sejak saat itu Ryeowook bersumpah tidak akan ada lagi namja dalam hidupnya!
= The End =
Arigato gozaimass.. akhirnya author bisa bikin ff yang (agak) serius.. \(^0^)/ *excited*
@kimhankha
Genre : Romance, One shot
Pairing : YeWook couple
Disclaimer : YeWook couple punya tuhan dan diri mereka sendiri, kecuali KyuMin couple punya author! ^^v
Warning : Ini ff pertama saya yang agak serius *loh?*, jadi mohon dimaklum jika masih ada ditemukan ke'gajè'han dalam ff ini.. ^^
= ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ =
Capek bikin peran Wookie lemah, mengkhawatirkan, nelongso-tak berdoyo, author ingin mencoba menerobos pemasaran (?) & penasaran dengan konsep baru! ^^
Ket :
>>Ryeowook [female]
>>Yesung [male]
>>Sungmin [female]
>>Kyuhyun [male]
>>Hankyung [female]
>>Eunhyuk [female]
>>Donghae [female]
>>Kibum [female]
>>Heechul [female]
>>Leeteuk [female]
>>Siwon [female]
>>Kangin [male]
>>Shindong [female]
<<
= let's go to story =
KreECK!
Mata Yesung langsung tertuju pada sebuah benda yang diremas ringan oleh yeoja killer dihadapannya. Entah berapa kali Yesung harus mengakui kehebatan Ryeowook.
Ditambah sekarang yang diremas dengan naas ditangan Ryeowook bukanlah semacam kaleng Coca-cola, Sprit, Fanta, ataupun Bintang sobo, melainkan kaleng Khong Guan!
"Kenapa? nyalimu menciut hEh?" Tantang Ryeowook dengan angkuh.
"M-mwo?" Yesung mendongkak dari lamunannya, kembali menatap Ryeowook yang memberikan tatapan kematian ke arahnya.
Ryeowook menjentikan jari, Yesung paham betul apa itu artinya.
X ! X ! X ! X ! X ! X ! X !
"Cih!" Ryeowook menendang Yesung untuk yang terakhir kalinya, merapikan seragam karatenya yang terkena noda darah, yang kemudian melenggang pergi seperti tak terjadi apa-apa.
=============================
Kim Ryeowook, putri seorang pengusaha yang kini hanya tinggal memiliki ibu dan adik perempuan saja. Kerasnya hidup mendidiknya berpikir keras pula.
Masuk kelas karate karena ingin dapat melindungi ibu dan adiknya dengan tangannya sendiri, dan itu dapat dibuktikannya dengan langsung mendapat sabuk hitam di tahun pertama ia bersekolah di SM high school.
Kim Yesung, putra tunggal seorang pengusaha kaya korea yang sukses di Jepang. Pergi bersekolah ke Seoul karena merasa ingin hidup mandiri. Walaupun sangat tidak mungkin karena kemanapun dia pergi, 2 orang yakuza bayaran ayahnya selalu berada disampingnya.
Masuk SM high school semenjak kelas 2, dan ikut kelas karate karena merasa tertantang oleh seorang gadis yang berhasil merebut hatinya.
=============================
~Flashback [5mounth agao] ~ ~
Ryeowook mendongkak, tak percaya dengan ucapan seorang namja aneh dihadapannya.
Padahal semuanya, 1 sekolah sudah mengetahui seorang Kim Ryeowook adalah gadis bengal si phobia namja.
Itu semua terjadi sejak 8 bulan lalu ketika hidupnya benar-benar dipermainkan oleh Cho Kyuhyun, seorang namja anak pengusaha kaya dari Seoul yang bahkan telah membuatnya kehilangan ayah yang sangat menyayanginya.
Dan sekarang.. Kim Yesung? Apalagi? bukankah keluarga Ryeowook sudah bersumpah untuk berhenti bersaing dibidang bisnis maut? Apa yang sebenarnya Yesung incar? Cih!
"Wookie-ah.. saranghae.. " Ucap Yesung sekali lagi. Yesung terduduk di depan Ryeowook dengan red rose di tangannya, mencoba membuat suasana seromantis mungkin.
Wookie-ah? Cih! kalimat itu terdengar seperti sebuah ejekan di telinga Ryeowook. Entah kapan terakhir kali ada namja yang berani memanggilnya begitu. Orang yang hingga kini masih memanggilnya Wookie hanya umma, Shindong adiknya, dan sekarang ditambah seorang namja aneh yang baru saja menyatakan cinta di depannya..
"Mianhae.. " Ryeowook menghampiri Yesung dan mengambil red rose yang ada di tangan Yesung, yang kemudian menginjaknya hingga red rose itu berceceran menebarkan bau yang khas.
"Waeyo Wookie?" Tanya Yesung shock.
"Aku akan menerimamu, jika kau mengalahkanku tanpa bodyguardmu.. " Ryeowook menyeringai angkuh, ternyata hidup tak semembosankan seperti apa bayangannya. Banyak permainan yang menarik!
Semenjak saat itu ada yang berbeda pada hari-hari Ryeowook, tangan karatenya tak dibiarkan kaku. Yesung gila!
Memar, lebam, amis darah .. Yesung sudah biasa mencicipinya. Dan hanya satu, Yesung mencintai Ryeowook!
~End of flashback ~ ~
= Back to story.. ^^ =
"Sudah bulan ke berapa ini? sampai kapan dia bertahan?" Ryeowook melenggang tanpa dosa dari gudang tempat Yesung meringis sakit.
'Kenapa aku memikirkannya? apa dia serius menyukaiku? dan perasaanku.. Babo!' Ryeowook segera menyingkirkan pikiran aneh dari kepalanya.
Hampir setiap hari Yesung menyatakan cintanya pada Ryeowook, itu pertanda Yesung harus semakin kuat menahan tangan baja Ryeowook. Terlebih Yesung tidak pernah melaporkan Ryeowook ke pihak sekolah ataupun keluarganya.. Apa itu tidak babo?
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
"Andwae?" Sungmin menyikut Ryeowook yang tengah melamun. Sudah seminggu ini Ryeowook terus begitu.
"Yay? Wook?" Tanya Sungmin lagi.
"M-mwo?" Ryeowook tersadar dari lamunannya.
"Apa kau tidak ingin mengetahui sebuah berita besar?" Goda Sungmin.
"Aneyo.. " Balas Ryeowook datar.
"J-jongmal.. " Sungmin mencoba memancing Ryeowook lebih jauh.
Ryeowook menggeleng.
"Aku yakin kau ingin tahu.. "
"Aneyo.. "
"Menyangkut Yesung-ssi ~ "
" .. A-aneyo!" Ryeowook meningikan oktaf suaranya, seperti terespon sesuatu.
"Ne~ oke~ anyeong Ddangkoma .. apakah majikanmu akan kembali datang menjemputmu?" Sungmin malah babibu di depan seekor anak kura-kura.
Ryeowook menelan ludah getir, dan kemudian melik ke arah kura-kura innocent di depan Sungmin.
"Kau manis, tapi menjijikan! ah.. mungkin Teukie mau merawatmu.. " Sungmin berdiri dan menjinjing keranjang Ddangkoma taku- takut.
"Min!" Ryeowook menggenggam tangan Sungmin, dan mencoba menahan langkah Sungmin.
Tanpa sepengetahuan Ryeowook, Sungmin menyeringai. Cara ini benar-benar berjalan seperti jalan pikirannya.
"Andwae .. ?" Sungmin berbalik ke arah Ryeowook.
"B-bukankah itu kura-kura si namja aneh?" Tanya Ryeowook hati-hati.
"Aish! bukan! ini punya Yesung!" Sungmin sewot, dia melepaskan genggaman Ryeowook.
"Min!!" Ryeowook kembali menahan langkah Sungmin. "Bukankah kau bilang punya berita besar?" Sungmin tersenyum simetris menanggapi pertanyaan Ryeowook.
"Ne~ rawat Ddangkoma sampai Yesung menjemputnya dan mu .. " Sungmin berkata misterius, tentu saja Ryeowook tak mengerti. 'Apa kata 'mu' berarti untuk aku?' Tanpa disadari Ryeowook sempat tersenyum bahagia dalam hati.
"Yesung?" Tanya Ryeowook masih bingung.
"Anak aneh itu kembali ke Jepang seminggu yang lalu, tidak ada keterangan lengkap dari sekolah. Tapi kita berprediksi datar saja, anak pengusaha keluar sekolah sebelum waktunya apalagi kalau bukan untuk meneruskan bisnis keluarganya .. "
"Jadi si anak aneh itu sudah pergi?" Berusaha keras Ryeowook menahan debit air matanya. Entah kenapa berita ini begitu menyakitkan, bukankah seharusnya Ryeowook senang?
"Yep! bukankah selama seminggu ini kau terus murung dan melamun gara-gara tak melihat Yesung di sekolah?" Tanya Sungmin angkuh.
BUKK!!
Pipi Sungmin langsung lebam terkena pukulan kuat tangan Ryeowook. Ryeowook merasa berdosa, tapi apalagi jawaban yang tepat untuk pertanyaan Sungmin selain pukulan?
"Jangan terlalu munafik Kim Ryeowook .. kau mencintai Kim Yesung, dan itu kenyataan yang ada!" Sungmin menahan sakit dengan tertawa sinis ke arah Ryeowook.
Untuk ke-2 kalinya Ryeowook ingin memukul Sungmin, sampai hidungnya remuk! Tapi Ryeowook masih melihat sikon, Sungmin hanyalah murid paparazi sekolah yang tugasnya memang sekedar penyampai berita.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Seoul [SM high school], 16:00 PM
"Apa?! yang benar saja? pergi sanah ke majikanmu! kenapa harus aku yang merawatmu?!" Jam sekolah sudah usai, tapi Ryeowook masih bingung dengan kura-kura dihadapannya.
"Cih? untuk apa aku merawatmu? aku tidak menyukai majikanmu .. ?" Ryeowook terdiam.
"Te-tentu saja aku tidak menyukai majikanmu!" Ryeowook ngotot di depan kura-kura T____T.
"A-aish! Pikiranku semakin kacau!" Ryeowook mengambil tasnya dan serampangan keluar kelas.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Seoul [SM high school], 17:00 PM
Angin sore masih sesekali berhembus, meninggalkan bunyi mengi pada kaca kelas yang beradu dengan gorden. Sinar orange masih memberikan cahaya samar-samar pada dinding-dinding sekolah, ada juga rasa hangat.
KreetT
Seorang siswa masih berada di sekolah, dia memasuki kelas 2E dan menghampiri anak kura-kura dengan tampang pucat.
"Mianhae Ddangkoma.. " Ryeowook mengelus Ddangkoma dengan meneteskan air mata.
"Cih kenapa aku menangis? hal apa?" Ryeowook mencibir dirinya sendiri.
"Hei kura-kura jelek! kau bodoh! kenapa kau membiarkan majikanmu hEh?" Ryeowook menjitak pelan Ddangkoma, yang tentu saja tak ada respon apa-apa dari Ddangkoma kecuali menggeliat pelan.
"Ne~ oke! kau lapar bukan? kaja!!" Ryeowook menyeringai, menghapus air matanya, dan membawa Ddangkoma pergi keluar kelas.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
"Ya! apa kau makhluk buangan?!"
"Ya! mana majikanmu?!"
"Sudah berapa abad kau dibuang?"
"Aish kau sama sekali tak berespon!!"
Ryeowook menggetok-getok Ddangkoma memakai pensil di depan kelas 3C, dan ngedumel seenak jidat.
"Ya! apa kau mulai tidak waras?" Hankyung menghampiri Ryeowook ilfeel.
"Ne~ bukankah si aneh juga tidak waras? aku suka!" Ryeowook menanggapinya datar.
"Idiih.. " Eunhyuk dan Donghae juga berbarengan bergidik ilfeel.
"Ck.. ada ya orang kayak gini.. " Hankyung terus saja mencibir, hingga...
"Hasilnya sudah keluar... " Perkataan (unemotionless-datar) Kibum langsung mendapat respon hebat dari 3 yeoja centil (Hankyung-Eunhyuk-Donghae) yang dari tadi ga ada kerjaan liatin Ryeowook ilfeel.
Mereka ber-3 langsung pontang-panting menuju papan pengumuman.
"Yay Wook! kau tidak lulus!!" Heechul datang tiba-tiba, tanpa ada angin dan hujan serta badai, tanpa disuruh, diundang, apalagi dijamu.
PLETAK!
"Aish! aneyo~ kau lulus kok!" Leeteuk menempeleng Heechul, sebel! ni anak ngomongnya ngaco mulu.
"Oh.. " Ryeowook menanggapinya (sangat) biasa-biasa saja.
PLETAK!
"Wooi.. siapa yang jitak kepala gue?" Heechul sontak sewot.
"Hehe.. mian, salah sasaran.. "
PLETAK!!
"Yay! sadar Kim Ryeowook!!" Kali ini Siwon tidak lagi salah sasaran.
Tut.. Tut.. Tut..
"Ponselmu bunyi.. " Kibum membetulkan kacamatanya dan menunjuk ponsel Ryeowook yang bereaksi.
"Gomawo.. " Ryeowook menanggapi Kibum dengan (masih) tampang loyo, kemudian mengangkat panggilan d ponselnya.
"Yeobseo.. N-ne?" Yang lain celingukan, Ryeowook mendongkak hebat.
"Nugu ya?" Tanya Heechul heran.
"Lee Sungmin!"
"Andwae?" Leeteuk dan Siwon juga nimbrung heran.
"Kau percaya? aku akan memukul lelaki aneh yang datang ke sekolah kita!" Ucap Ryeowook berapi-api.
"Percaya." Kibum menanggapinya sesingkat mungkin.
PLETAK!
"Yay!" Kibum meringis, Siwon balas menjulurkan lidah.
"Jadi pangeranmu datang?" Pertanyaan Leeteuk terabaikan dengan naas, karena Ryeowook sudah jauh berlari meninggalkan mereka.
.
.
.
"Anyeong.. apakah ini Ddangkoma?" Tanya manis seorang namja berjas dan berkacamata saat Ryeowook tiba dibawah pohon samping bangunan kelas karate.
Ryeowook terdiam. Mencoba mencerna siapa namja dihadapannya. Mata aneh, rambut aneh, wajah aneh, dan Ryeowook benar-benar merindukan semua keanehan itu.
"Ne~" Ryeowook berkata pelan, lebih anggun dari biasanya.
"Gomawo telah merawat Ddangkoma.. " Yesung mengacak-acak rambut Ryeowook dan mengambil Ddangkoma dari tangan Ryeowook dengan tersenyum manis.
"A-ish! Ya Kim Yesung, ini sudah hari kelulusan sekolah dan kau dinyatakan tidak lulus!" Ryeowook mencoba merapikan atmosfer ketegangan dengan marah-marah.
"J-jongmal?" Yesung masih saja tersenyum. Indaah dimata Ryeowook. "Ne~ gwenchana.. ~" Yesung menanggapinya manis sambil terus mengelus-elus Ddangkoma di tangannya.
"Kangin.. urus keuangannya!" Yesung memanggil salah satu bodyguardnya, yang kemudian dirinya melenggang pergi dengan santai.
"Ne~" Kangin membungkuk dan menghampiri Ryeowook.
Ryeowook mendongkak, matanya memerah. Sekeras mungkin berusaha membendung air mata yang siap mengalir deras di pipinya.
Kangin menghampiri Ryeowook dengan koper di tangannya, yang kemudian membukanya hingga dapat terlihat paket lembaran uang won.
Ryeowook berlari mengejar Yesung, menatap dalam-dalam namja aneh yang ada dihadapannya. Ryeowook mencintai Yesung, bukankah itu yang Yesung inginkan?
BUKK!
Satu pukulan keras tangan Ryeowook berhasil membuat Yesung roboh dengan memar di pipinya.
Ryeowook marah, air matanya sudah terlanjur menetes deras tanpa pertahanan. Kangin serta 4 temannya (bodyguard Yesung) menghampiri Ryeowook.
BUKK!
BUKK!
BUKK!
Tidak! pukulan yakuza-yakuza jelek ini tidak berasa apa-apa bagi Ryeowook. Dia.. dia yang membuat Ryeowook begitu sanga sakit!!
Yesung bangkit, merapikan jasnya, mengusap pelan bercak darah yang keluar dari sudut bibirnya, yang kemudian menghampiri Ryeowook yang sedang lemah berada di tangan para yakuza.
"Dunia ini tidak selebar daun kelor Kim Ryeowook.. " Yesung tersenyum simetris.
JLEGERRRR
Sejak saat itu Ryeowook bersumpah tidak akan ada lagi namja dalam hidupnya!
= The End =
Arigato gozaimass.. akhirnya author bisa bikin ff yang (agak) serius.. \(^0^)/ *excited*
@kimhankha