Kamis, 15 Desember 2011
Jilbab Rahma
Aku adalah gaun biru dengan garis ungu yang elegan. Dipajang di bibir toko dengan price tertinggi dan menjadi dambaan setiap wanita untuk memakainya. Sampai seseorang tersenyum memandangku takjub. Kau menyukaiku nona? Benar saja, kau membeliku tanpa fikir panjang. Aku memiliki majikan.
Lily, begitu orang biasa memanggil namanya. Gadis remaja polos dengan sejuta muslihat, umurnya baru menginjak 16 tahun, tapi kehidupannya yang selalu terkesan glamour membuatnya seperti nyonya besar saja. Ah, wajar.. dia kan kaya.. Aku dibelinya hanya untuk dipakai dalam sehari—ah hanya beberapa jam saja. Setelah itu aku hanya menjadi lap pajangan di gudang, miris rasanya. Astgfirulloh ya Alloh, tanpa sadar hamba telah mengumpat.
“Hai.. apa kau gaun mahal? Siapa namamu?” sapa seongok jaket merah muda di sebelahku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum—membalas senyumnya. Karena aku bingung harus menjawab apa. Aku memang gaun mahal, tapi aku tak memiliki nama, aku hanya ‘gaun’.. ya gaun, sebuah pakaian yang semestinya dipakai indah oleh seseorang.
“Hai, apa kau bisu?” tanya serempak sepasang sepatu di depanku. “Ah, tidak” ucapku merasa tidak enak, padahal aku tidak sombong kok! Sungguh! “Kita di sini menunggu apa ya.. em, aku ingin segera dikenakan indah oleh pemilikku..” Akhirnya aku membuka percakapan.
Kulihat mereka diam, tak ada yang menyahut, hanya saling pandang yang akupun tak mengerti arti dari setiap gerik diam mereka. “Ini gudang, kita sudah dibuang. Maksudku tidak akan pernah dikenakan lagi” Penuturan tuan dasi barusan membuatku membisu. Kenapa? Bukankah aku masih bagus, masih baru, mahal pula. Aku adalah gaun yang paling didambakan para gadis dengan desain keindahanku. “Kenapa? Aku masih bagus, dan kalian juga?” tanyaku sewaktu aku baru menyadari tak kulihat satupun barang kusut ataupun sudah tak layak pakai di tempat yang disebut gudang ini.
Mereka kembali terdiam, seperti merasa iba akan keberadaanku yang belum mengerti apa-apa. “Kau sudah mengenal Lily? Dia gadis glamour yang hidup dari keluarga berkecukupan, dia hanya mengenakan pakaian yang saat itu dia sukai.. kalau pun sudah tidak suka, dia tidak akan kesulitan untuk membelinya lagi.. ah, astagfirulloh.. apa yang aku katakan..” tutur sebuah arloji tangan yang langsung beristigfar menyadari perkataanya sama saja dengan menggunjing. Aku sekarang mengerti semuanya. Ya Alloh maafkan aku, bukannya aku ingkar akan takdirku, tapi bagaiman bisa aku berterimakasih padaMu jika kegunaankupun sangat nihil hanya dipakai sekali saja.. Ya Alloh, biarkan aku selalu bertasbih padaMu apapun yang terjadi. Amiin..
Meaw.. meaw..
Ups! Apa ini? Tubuhku melayang terayun-ayun kesana kemari, rupanya seekor kucing tengah menggigitku dan membawaku lari dari teman-temanku yang hampir saja aku merasa dekat dengan mereka. Tapi tak apa, aku akan mengikuti apapun takdirku dariMu ya Alloh.
Puk! Astagfirulloh,, tubuhku dijatuhkan si kucing di atas tumpukan tempat sampah yang tentu saja bau dan menjijikan, sampai sebuah truk sampah kembali membawaku ke tempat tumpukan sampah yang lebih banyak jumlahnya.
“Ah, indahnya..” Kulihat seorang bocah kumuh menghampiriku dan membawaku. Aku dicuci dan dilipatnya penuh kasih sayang. “Indah sekali..” puji bocah itu berkali-kali mengagumiku.
Bocah itu kemudian berjalan mendekati seorang gadis lusuh yang tengah menangis. “Rahma kenapa?” tanya bocah. “T-tidak apa-apa abang..” jawab gadis kecil yang bernama Rahma itu. “Ini!” Aku disodorkan, mungkin hendak dialihtangankan kepada Rahma? Benar saja, karena..
“Eh, ini punya siapa bang?” tanya gadis bernama Rahma itu polos. “Ini jilbab baru buat Rahma pergi mengaji. Ayo pakai, Rahma pasti cantik deh memakainya!” jawab si bocah yang ternyata kakaknya.
Aku tercengang. Jilbab? Aku kan gaun. Ya Alloh, apakah barusan takdirku beralih fungsi menjadi jilbab? Aku ingin sekali menitikan airmata bahagia jika saja aku memiliki kelenjar air mata. Terimakasih atas semua anugerahMu padaku ya Alloh..
Rahma mengambil dan membelaiku lembut, dia tersenyum, berlari dan langsung memakaiku. “Subhanalloh..” puji Rahma saat mendapati sosok cantiknya di cermin dengan gaun biru meski sangat kebesaran untuk ukuran tubuhnya yang masih kecil. “Abaang jilbabnya kebesaran!” lengking Rahma dari dalam gubuk rumah kardus. “Astagfirulloh Rahma, sejak kapan Rahma suka memakai baju kecil? Abang tidak pernah mengajarkan Rahma begitu..” nasihat si bocah saat mendengar Rahma adiknya berkata begitu.
Rahma terdiam, merasa malu akan perkataanya berusan. “Maaf abang. Tapi maksud Rahma, Rahma kesulitan berjalan dengan jilbab ini..” Rahma melihat abangnya tersenyum, lalu dia pun tersenyum manis, “Tapi tidak apa-apa abang, Rahma beneran suka kok!” tambah Rahma.
Si bocah masih tersenyum. “Abang punya peniti, sini biar abang lipat jilbab Rahma..” Bocah itu pun mendekat dan memasang peniti di setiap tubuhku yang menjuntai ke tanah. “Terimakasih abang!”
Rahma mendekap Al-Quran dan beberapa buku lusuh. “Asalamualaikum abang. Rahma janji akan jadi adik yang baik buat abang dan jilbaber pembela Islam yang gagah!” teriak Rahma sambil berlari bersama teman-temannya hendak pergi mengaji.
Teng..
Teng.. teng..
Priiiittttt!!!!!
Aku oleng bersama gadis kecil bernama Rahma itu, warna biru mudaku mulai ternoda dengan warna merah kental. Rahma terlindas kereta kota yang lewat. Aku terhenyak, meski aku hanya barang—benda mati, tapi subhanalloh.. aku bisa mencium aroma darah Rahma dengan jelas, begitu wangi.. Apakah ini bau surga Ya Alloh? Apakah ini balasan dariMu untuk hambaMu yang bibirnya selalu basah memuji namaMu? Subhanalloh.. AllohuAkbar!
Author by : Hana Kanzaki
Serdadu Anak-anak Autis
09/12/2011
Serdadu anak-anak kurang kerjaan yang hobinya makan tahu pedas padahal ga ada pedas-pedasnya, dan hari itu UAS selse dengan merauk untung besar gara-gara yang ngawas si babeh tukang molor. Dan mereka terdiri dari :
1. Amoeba lemot fans cireng yang biasa nongkrong dari jeruji besi sambil teriak ‘sapi! sapi!’, dan berharap si tukang cireng ngasih sapi buat dibikin sate.
Dia adalah..
KUTU MAYA NURAPIPAH KLONINGAN SAMA JUSTIN HIBER
2. Pelanggan setia bala-bala Umi, bahkan demi kesetiaanya itu dia mengukir sendiri dengan penuh keikhlasan bintik-bintil merah di wajah mulusnya. Dia adalah ICIH INDONESIA JAYA MERDEKA => INMAS RINI AGUSTUS
3. Bekicot yang biasa ngesot tiap jam istirahat buat ke perpustakaan bermaksud dengan buka-buka majalah ‘food & drink’ bisa ngilangin lapernya kantong jajan, yang namun niat terselubung untuk tidur di perpustakaan pada akhirnya tidaklah bisa disangkal.
Dia adalah..
HERNIH NURHAENIH KUNCORO KARTODIRJO MASIH SEPUPUAN SAMA MBAH EMPU TANTULAR
4. Adalah gue, manusia super cakep yang dibilang autis sama bapaknya sendiri dan hobinya makan baygon dengan ditemani lagu Doel Sumbang di bawah pohon kunyit
Yaitu..
KOKO ALFAWWAZ SLODOWSKA BONAPARTE PHOENIX SANJAYA
1. Amoeba lemot fans cireng yang biasa nongkrong dari jeruji besi sambil teriak ‘sapi! sapi!’, dan berharap si tukang cireng ngasih sapi buat dibikin sate.
Dia adalah..
KUTU MAYA NURAPIPAH KLONINGAN SAMA JUSTIN HIBER
2. Pelanggan setia bala-bala Umi, bahkan demi kesetiaanya itu dia mengukir sendiri dengan penuh keikhlasan bintik-bintil merah di wajah mulusnya. Dia adalah ICIH INDONESIA JAYA MERDEKA => INMAS RINI AGUSTUS
3. Bekicot yang biasa ngesot tiap jam istirahat buat ke perpustakaan bermaksud dengan buka-buka majalah ‘food & drink’ bisa ngilangin lapernya kantong jajan, yang namun niat terselubung untuk tidur di perpustakaan pada akhirnya tidaklah bisa disangkal.
Dia adalah..
HERNIH NURHAENIH KUNCORO KARTODIRJO MASIH SEPUPUAN SAMA MBAH EMPU TANTULAR
4. Adalah gue, manusia super cakep yang dibilang autis sama bapaknya sendiri dan hobinya makan baygon dengan ditemani lagu Doel Sumbang di bawah pohon kunyit
Yaitu..
KOKO ALFAWWAZ SLODOWSKA BONAPARTE PHOENIX SANJAYA
Oke, perjalananan dimulai dari arah barat daya tepatnya para narapidana keluar dari lubang buaya dengan lambaian pilu dari mang Udin sang satpam penjaga perbatasan. Merupakan tujuan utamanya adalah alun-alun Ciamis dengan keeksotisan pemandangannya yang tidak pernah lenyap dari para pelaku nista remaja, menjadi momok menarik penelitian ga penting kali ini. Walau jarak tempuh mencapai bermil-mil jauhnya, tapi dengan semangat bekicot para anak kurang kerjaan tetap bersikukuh melanjutkan perjalanan.
Dengan berbekal tahu pedas di masing-masing mulut yang diemut lama bermaksud menghemat, mereka pun berangkat mengandalkan mata belèk yang padahal masing-masing juga udah pada pengen pulang dan nemplok di atas kasur itupun kalau ada. Bermaksud mengabadikan momen indah yang padahal ga ada indah-indahnya, mereka mengambil beberapa gambar alay di tempat fenomenal 3 bangunan, di sana ada mesjid, gereja, dan kelenteng Cina. “Masuk kalo berani!” seloroh tukang ojeg yang tiba-tiba nyambung tanpa kabel waktu mendapati tim anak-anak kurang kerjaan lagi ber'alay ria di depan kelenteng Cina, dengan kekuatan Hulk mereka ngacir gara-gara liat si biksu udah menampakkan tanduk dari dalam pagar kelenteng.
Masih penasaran dengan batre digital gue yang belum juga koit, akhirnya 4 anak kurang kerjaan dengan posisi gue sebagai kameramen memutuskan buat mengambil gambar lagi di bawah pohon bunga sepatu yang namun di sini si KUTU kapacirit gara-gara kebanyakan makan tahu pedas. Si KUTU tewas seketika dengan lambaian pilu sambil memasuki angkot, namun dengan mulianya tuh anak berdoa sebelum kepergiannya, entah apa doa yang dipanjatkannya yang pasti doa orang teraniaya memang benar-benar diijabah.
Karena..
Tiba-tiba seekor gagak terbang jongkok mendarat buat berak dan berbaik hati mengangkut anak-anak kurang kerjaan ke tempat tujuan. Inikah doa dari si KUTU?? Gagak terbang yang kelaparan dikasih makan tahu pedas oleh si HERNIH di perjalanan, alkisah berubah wujudlah gagak terbang menjadi sang bango dan menurunkan kita di tengah jalan.
Gaya sok PKS, ICIH memutar jalan bermaksud mencari zebra cross buat menyebrang dan menemukan zebra cross di tempat awal kita memulai perjalanan, gerbang sekolah. Gue yang murka pun akhirnya mengeluarkan mantra buat gimana caranya bisa nyampe ke alun-alun Ciamis tanpa rasa lelah, dan diputuskanlah supaya tidak lelah kita ke sana melakukan jalan bebek dengan ransel 5 kg.
Sampai di arena tujuan utama yaitu alun-alun, semua merasa girang seperti dicabut nyawa setelah perjalanan yang melelahkan. Dengan gaya sok intelek korban kekenyangan makanan perpustakaan, HERNIH mengusulkan buat langsung melakukan bakar diri di bawah terik matahari langsung di atas replika bunga raflesia arnoldi tengah alun-alun kota Ciamis.
Merasa masih banyak hutang sama warung Umi, si ICIH menolak dengan bijak dan mereka pun beringsut ngesot bermaksud berteduh di balik batu, tapi niat itu harus ditelan bulat-bulat karena seluruh pelosok di alun-alun yang merupakan tempat teduh sedang dalam kontaminasi pasangan haram. Naujubileeeh~
Dengan bermuram durja mereka pun akhirnya memutuskan berteduh di bawah baloon shaphire blue biar adem. Sebelum tukang baloon dateng dan nyelonoh ngusir tentunya. Si ICIH maksa ngeluarin laptop yang belum lunas di deler bermaksud onlen gratisan make hotspot yang ada, tapi nasib balangsak memang melekat pada diri ICIH, hotspotnya tidak connect.
Lah gue? Gue sih masih sesekali ngelirik toko Nugraha di sebrang jalan sana berharap Choi Siwon keluar dan ngasih gue tablet PC merk GS Astra secara cuma-cuma.
Lanjut ke keadaan member kurang kerjaan yang sekarang beralih fungsi menjadi member ga ada kerjaan samasekali..
Setelah lebih dari 1 jam berjemur di tengah alun-alun taman raflesia Ciamis, merekapun dengan tebal muka berniat ngikut berteduh di pos Polisi LANTAS Ciamis saking ga ada tempatnya buat berteduh. Namun di perjalanan HERNIH tewas dikarenakan dehidrasi yang sudah sangat memprihatinkan, HERNIH melambai sambil memasuki angkot 09 tanpa mendoakan terlebih dahulu seperti tadi si KUTU.
ICIH yang merasa masih punya muka buat ga memasuki pos Polisi Lantas *padahal tadi ngaku PKS*, maksa narik gue buat menemui Izroil secepatnya. Dan tewaslah ICIH dan gue bersamaan dengan menghilangnya angkot 016 dari kerumunan kota.
- FIN -
Rabu, 13 Juli 2011
Kamis, 14 April 2011
Ragunan
Author : Kim Hankha
Title : Crazy Monkey
Genre : Humor, One shot
Rating : BO ^^v
Disclaimer : Member SuJu punya tuhan, dan akan kembali ke sisi tuhan bersama author! ^^ (amiin..)
Summary : Kayaknya dorm SuJu kagak ada aman-amannya deh! =..=?
Warning : Don't like don't read! (ini merupakan salah satu ff ter'stress yang saya buat^^)
= Dorm SuJu, 19:00 PM =
"Hutan ialah sebuah masyarakat keagungan yang tumbuh rapat bersama. Hutan memang dapat membanggakan dengan keanekaragaman habitat populasi didalamnya, namun juga bisa mencemaskan bila dirusak tangan-ta ~ "
CTAKK!
"Oi.. siapa yang nyambit kepala gue?!" Eunhyuk berhenti berpidato (geje) diatas lemari (?) ruang tengah dorm SuJu.
"Maksud hyung apaan sih?" Kibum juga was-was, ni dorm lama-lama makin nggak beres aja!
"Iye makanya dengerin dulu pidato gue!"
"Ah, terserah loe deh Hyuk! gue mau tidur!" Leeteuk berdiri dan hendak beranjak menuju kamar.
"N-g-g-a-k professional.. " Eunhyuk menggeleng-gelengkan kepalanya dengan seringai setan.
DEGG! Nggak banget deh leader boy band tersohor dikatain `nggak professional!`
Akhirnya Leeteuk kembali terduduk manis mendengarkan baginda Monkey (-_-').
"Udahan ya Hyuk! aku udah nggak tahan niih.. " Sungmin memohon berlinang air mata *ck! lebay*, karena kayaknya Kyuhyun udah sukses buat pulau di pundak Sungmin *astajim!*.
"Yoi! langsung ke pokok masalahnya aja!" Hankyung juga merasa udah bete!
"O.. tidak bisa.. pembukaannya juga belum selse.. " Eunhyuk membuka lembaran-lembaran kertas yang akan dipidatokannya. Dan.. astajim! bejibun!
"Cepet! cepet! cepet!" Shindong mukul-mukul piring frustasi, karena pisang buatan chef Ryeowook udah ludes (-_-').
"Oi.. Kunyuk! langsung aja ngapa!!" Kangin makin napsu, karena si Eunhyuk malah ngelanjutin pidato pembukaan (gèjè) yang nggak ada habis-habisnya.
"Cepet nggak loe?"
DEGG! Bagai memakan buah simalakama (halah), Eunhyuk menelan ludah, getir. Bisa dikutuk jadi batu dia kalo nggak nurutin kehendak yang mulia Kim Heenim.
"Oke ~ " Eunhyuk mengkeret.
"Eh Fishy.. ikan kamu udah bertelur ya?" Eunhyuk bertanya manis (akting).
"Heh?"
"Iya ikan kamu yang di keler!" *ck! emang nggak punya modal buat beli aquarium? ~LOL~*
"Yang bener aja? Ikan aku nggak bertelur hyung!" Donghae mendongkak. Wong ikan cupang peliharaannya cowok tulen gitu!
"Oh.. " Eunhyuk garuk-garuk, percis kayak kera *PLAKK!*. "Hyung Ddangkoma demamnya udah turun belum?" tambah Eunhyuk.
"Nggak! berlanjut ke tipes gara-gara denger ceramahan loe!" Yesung napsu, lagian gimana bisa kura-kura terjangkit demam? Gila ni anak!
"O, iya Woonie.. si Doggie udah dikasih makan belum?" Eunhyuk terus saja mengecek.
"Aduuh.. hyung ini.. kemarin kan si Doggie udah dijual, ngejualnya juga bareng hyung!" Siwon mendongkak dari sarapan al-kitab (?), dan kembali menangisi kepergian anjing kesayangannya (dijualnya juga dipaksa ama Heechul, coz Heebum depresi kalo ada anjing). Emang stadium kepikunan Eunhyuk udah seberapa jauh sih? T-T
Eunhyuk mengangguk-anggukan kepalanya, hingga terdengar bunyi `ngik-ngok ngik-ngok`.
DUARR!!
Entah benda apa yang dilemparkan Heechul hingga menimbulkan bunyi yang alangkah dahsyatnya (?).Terbukti 5 orang tewas, 7 orang luka-luka, 3 orang gila, & 4 orang siswa lagi sibuk belajar #abaikan ~LOL~
Dan yang lebih parah adalah iler Kyuhyun yang semakin mengalir deras membanjiri pundak Sungmin *kasian dirimu nak!*.
"Udah deh, ga usah bertele-tele loe!" Heechul ngomel-ngomel, sebel!
"Ne ~ " Untuk yang ke-110 kalinya dihari itu Eunhyuk mengkeret serem liat Heechul *buset dah! ¤..¤*.
"Eh, Sungmin hyung katanya mau melihara binatang?" Eunhyuk sumringah ga jelas (?).
"Ka~pan a~ku~ bi~lang gitu?" Sungmin balik bertanya sambil menutup hidung. Ga kuat sama bau iler Kyuhyun[.__.?].
"Hehe ~ " Eunhyuk menyeringai cute (?).
"Hyung ~ ~ " semua mata langsung tertuju pada arah datangnya pemilik suara anggun itu.
"Ne Wookie ~ " Eunhyuk menanggapi manis Ryeowook yang mengacungkan jempol kakinya dengan indah (?).
"Aku~ mau melihara binatang.. "
"Bagus!" Eunhyuk ber`toast ria dengan Heebum (?). Tapi tidak lama karena Heechul keburu menggeplak Eunhyuk dan menyelamatkan Heebum sebelum ketularan sindrom tarzan (.__.?).
"Um.. hyung, bagusnya aku melihara apa ya?" tanya Ryeowook innocent.
Banyak usulan menarik yang berlalu-lalang, ada juga yang cuma numpang ngeksis doang.
"KEBO!"
PLETAK!
"Biar ada temen buat Kangin hyung!"
JEDERR! *langsung tepar*
"ULET!"
"IDiiiiH.. "
"Apaan nih lengket?"
"Itu upil gue!"
"Babi aja!"
"Najis!"
"Mending anjing!" *disantet Heechul*
"Raccon!"
"Loe ngina gue?!"
"Ekhem.. " Suara batuk (yang kelewat merdu) Kibum langsung merubah suasana. Percis kayak jangkrik keinjek!
"Hyung, bagusnya kamu.. melihara semut!"
JEDERR!!
"Good bye my future.. " Kibum langsung tepar tak sadarkan diri. Dan member kembali melanjutkan opini mereka yang tadi sempat tertunda (halah?).
"Cacing pita!"
PLETAK!
"Babo!"
"Iih, kan buat balet!"
"Tuh pita banyak di toko loak!"
"Imutan cicak!"
"Kaki gue.. "
"Keinjek?"
"Nggak."
"Sekalian kecebong!"
"Kuda nil! kuda nil!"
"Gila loe!"
"Kyu banguun.. aku mau rabbit pink!"
"KRRR.. " (-..-')
PRRRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITT!!
STOP!!
Tiba-tiba Dude Herlino dengan tampilan satpam ronda datang meniup peluit bergambar Upin-Ipin, dan meredam demokrasi anarkis para anak-anak busung lapar *didepak member SuJu ampe keluar antariksa!*.
Eunhyuk menarik nafas panjang, ketika tau Dude Herlino barusan cuma numpang lewat ngiklan doang T-T.
"Um.. Wookie.. " akhirnya Eunhyuk berkomitmen membuka suara.
"Ne~ hyung!" telinga Ryeowook pun pada akhirnya terbuka, setelah sempat tersumbat beberapa dekade (?).
"Aku fikir.. " semua terdiam, menunggu, ya menunggu suara dari pemilik acara!
Hening, hanya ada bunyi Krik.. Kkrik..
"Bagusnya kamu melihara ikan mujair deh!"
"Andwae?" tanya heran pemirsa setia dimanapun anda berada (halah?).
"Kan enak tuh bisa makan ikan tiap hari. Ntar aku bantu deh bikin kolam ikannya!^^"
DUARR!!
Untuk yang ke-75 kalinya hari itu Kangin dipaksa Heechul buat minjem 'tank waja' dari kemiliteran tempat Kangin wamil buat membombardir monyet stress dihadapan mereka *serem! serem!*. Gempa 0,1 skala lichter tidak lagi terelakkan, bahkan tsunami setingi pohon kunyit (?) menghantam pesisir pantai Nusa Kambangan *kok jadi nyasar ke Nusa Kambangan?*.
Lee Myung Bak (presiden Korsel) turun tangan buat mungut peremen karet (?), tapi Lee Soo Man turun tangan untuk mengambil samurai buat ngejagal author *please don't kill me..*.
"Ada apa hyung? apa yang terjadi?" Kyuhyun celingukan (bangun tidur) heran liat warga Korea yang udah tepar (yang ini bohong ~LOL~).
"Kyu.. Kyu.. kamu sikat gigi aja dulu gih!" hampir saja Sungmin mati berdiri karena nggak tahan sama bau mulutnya Kyuhyun =..=.
"Ne~ hyung." Kyuhyun beranjak menuju kamar mandi, Sungmin akhirnya bisa bernafas normal seperti biasa.
"Hyuung ~ " Kyuhyun melengking dari kamar mandi.
"Ne~ Kyu?"
"Odolnya habis!" *ck! manja banget!*
"Pake sabun colek aja!"
"Oke!" (author menebak, kayaknya Kyuhyun masih ngelindur deh! T-T)
Member berhenti cekikikan liat tingkah KyuMin couple saat layar tancap (?) menggamblangkan tulisan `to be continued` (?). Mereka kembali menatap horror upil (?) di mata sipit Eunhyuk [=..=`].
"Sebenernya apa sih mau hyung?" Donghae sok etis.
"Yoi, apa sih mau loe?" Hankyung bertanya napsu sambil terus ngasah golok-golokan (?) punya Kangin.
"Nggak ada. Cuma iseng." jawab Eunhyuk innocent sambil mengayun-ayunkan kakinya kayak anak TK.
"Hyuung~ kaki cuci napa ~ " Kibum menutup hidungnya pake kapas & kamper *emang mayat? ~LOL~* ga kuat sama aroma mantap (?) kaki Eunhyuk.
"Hyung, Heebum hari ini udah pup nggak?" *gubrak!* Eunhyuk malah ngelanjutin ngeabsen.
"Udeh! sanah loe cebokin!" Heechul cuap-cuap. Eunhyuk minjem payung sama author buat bikin tameng pertahanan, menahan ludah Heechul yang pade nyembur (-_-').
"Lee Hyuk Jae.. " Leeteuk menepuk pundak Eunhyuk dengan bijak.
"Ne~ hyung?"
"Apa sih yang kamu inginkan nak?" *ck! ibu-ibu banget! (.__.)*
"Ne umma~ sebenernya aku mau ~ melihara.. Monyet." Eunhyuk tersenyum garing, menampakkan deretan gigi kuningnya yang menyilaukan (?).
"WHATTT?!!"
Leeteuk pingsan mendadak tanpa pertahanan, menimpa tubuh malang Donghae yang lagi maen kelereng (?) diatas lantai.
Kangin dan Kyuhyun OD (Over Dosis). Kalau Kyuhyun mungkin ODnya gara-gara nelen sabun colek, tapi kalau Kangin.. *entah, author ga mau tau!*
Siwon dijemput Aladin ke negeri Alibaba, Shindong ngikut dibelakang, dan akhirnya karpet terbangnya mogok deh!
Sungmin belajar masak sama chef Ryeowook. Ryeowook mengajarkan Sungmin cara memasak ekor kecebong (?). Kibum malah keasikan nonton bokep (>.<'). Sementara itu, para tetua -Heechul-Hankyung-Yesung- dengan `death glare` mau nelen author hidup-hidup! (peace.. ><v)
-THE END-
@kimhankha
-THE END-
@kimhankha
Sabtu, 09 April 2011
Boneka-boneka Minnie
Author : Kim Hankha
Title : The doll's
Genre : Humor, One shot, Cross gender, Friendship
Rating : SU
Disclaimer : Super Junior punya SMEnt, tapi Minnie dan boneka-bonekanya punya author.. ^^ *ck! maksa banget nih author! ~LOL~*
Summary : My name is Minnie.. Lee Sungmin! I'm cute girl.. Hehe.. ^^
Warning : Don't like,
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
"Umma.. umma.. Minnie mau boneka balu.. " Sungmin merengek-rengek manja di meja makan saat makan malam berlangsung.
"Minnie.. boneka Minnie kan udah banyak di kamar. Kemarin boneka Yesung dikemanain?" Leeteuk berkata halus merayu Sungmin.
"Yesung nggak punya kepala.. " Sungmin terus saja merengek.
"Umma kan udah bilang, kalo beli boneka jangan yang gede-gede kepalanya.. " Leeteuk mencoba menegur.
TrèKK!
Sungmin meletakkan sumpitnya dengan bibir mungil yang dimonyongkan.
"Minnie nggak mau makan!" Sungmin ngambek.
"Aish jagi, jangan begitu.. " Kangin juga merasa terganggu. "Ne~ besok appa belikan Minnie boneka baru.. " tambah Kangin.
"Appa.. appa.. Minnie pengen boneka pangelan yang tampaan.. " Sungmin kembali ceria.
"Haha.. tau apa Minnie soal pangeran?^^" Kangin tertawa mengejek.
"Appa! Minnie kan putli!" bela Sungmin kukuh.
"Ne~ Minnie putri, sekarang Minnie habiskan makannya, trus bobo. Besok pulang sekolah Heechul ahjumma antar Minnie beli boneka tampan." Leeteuk membelai manis rambut Sungmin.
"Kok ahjumma?" Sungmin merengut.
"Gwenchana Minnie, ayo habiskan makannya! Minnie kan putri umma yang cantik!"
"Ne~ umma!" Sungmin sumringah, kemudian menghabiskan makan malamnya (termasuk semua hidangan di meja makan & nyikat habis makanan di dapur + kulkas *buset dah!*), kemudian langsung tidur tanpa pipis dulu, berdoa, apalagi solat Isya *ck! saking kenyangnya kali ya? -_-'*.
"Ahjumma pilih pangelan Kyu atau Kyung?" Sungmin menilik jeli 2 boneka pangeran tampan, Kyuhyun dan Hankyung.
"Noona! noona! noona!" Heechul ngomel-ngomel, emang setua apa sih gue ampe dipanggil ahjumma?
"Ne~ noona." Sungmin manyun-manyun. "Eh, noona tampan yang manaah?" tanya Sungmin lagi.
"Ga ada! dua-duanya juga jelek!"
"Noona!" Sungmin menghentakkan kakinya, ni noona tua nyebelin banget sih!
"Cepet ga loe?!" Heechul balas napsu, ni anak kecil-kecil shopingnya lama banget! Gue aja~ He~ He~ [-_-"].
"Ne ~ " Sungmin mengkeret berhenti merengek. "Kyu, kau lebih evil (?), mianhae pangelan Kyung.. " Sungmin menyimpan kembali boneka pangeran Hankyung.
"Sanah duluan!" Heechul ngusir-ngusir Sungmin. Sungmin berjalan lebih dulu.
"Kyah.. Prince gue! Untung si Sungmin cengeng itu nggak milih kamu!" Heechul cengar-cengir gèjè, kemudian mengambil boneka pangeran Hankyung dari rak boneka [-_-'].
Kyu's doll's POV
Anyeonghaseo Prince Kyu imnida. Bonekan paling ganteng sedunia.. Mian kalo saya agak narsis, toh itu juga kata author!^^
Kemarin tanggal 1 suro, eh maksudnya tanggal 3 februari gue akhirnya dapet majikan, setelah survei membuktikan gue dan si Hankyung cakepan gue (lebih evil iye!). Kekeke~ *laugh evil*
Oke masuk ke cerita.. ^^
Gyaah majikan gue cantik banget! >< Duuh.. sayang aja takdir gue jadi boneka, coba kalo manusia, udah gue jadiin bini, cium, grepe-grepe, *piiip (sensor)*.
Bayangin aja sejak tadi siang gue dibeli sampe sekarang, gue si ganteng ini ga pernah lepas dari tangan mungilnya Minnie. Beruntung banget kan gue!^^
Author's POV
"Kyu kau tampan!" Sungmin terus saja bermain dengan boneka prince Kyu di kamarnya.
"Kyu, kau pangelan dan Minnie putli.. "
Siing ~ ~
"Aah.. Putli dalam bahaya!" [-_-']
Siing ~ ~
"Kyu kau halus menolong putli!"
Krik.. Krik.. (hanya suara jangkrik yang menyahut -..-')
"Kau halus melindungi putli!"
Siing ~ ~
BRAKK!
Boneka prince Kyu dilempar dengan naas mengenai dinding pink kamar Sungmin. Sakit? Tentu saja tidak! tuhan tidak memasang sel saraf pada raga prince Kyu.
Sungmin menghampiri boneka price Kyu dengan tatapan garang, kemudian mengambil raga boneka prince Kyu dengan kasar.
"Umma! Minnie pengen boneka Shindong yang genduut!!" Sungmin berlari keluar kamar dengan menangis.
'Aish ni anak! boros ketularan bapaknya kali ye! Kenapa nggak nurun dari gue aja.. Makhluk super hemat! Kekeke.. ' Leeteuk ngedumel dalam hati, lalu menyeringai sadis ke arah Ryeowook dan Donghae yang lagi ngepèl dengan loyo karena Leeteuk menggunakan sistem 'romusha', ga digaji 3x puasa 3x lebaran (-_-?).
"Umma!" Sungmin melengking, menyadarkan Leeteuk yang lagi ketawa-ketiwi setan dalam hati (?).
"Ne~ Minnie?"
"Aish!" Sungmin menghentakkan kakinya dan melemparkan boneka prince Kyu kedalam tong sampah *naas nian kau Kyu.. T-T*.
"Enak aje loe! tiap hari beli boneka, pemborosan tau!" Heechul nimbrung sewot, ni anak kecil-kecil hidupnya menak banget! Gue aja waktu SD maenannya cuma karet gelang T-T.
PLETAK!
"Noona!" Heechul meringis, Leeteuk melotot horror.
"Minta noona damprat hEh?" Leeteuk mengancam mematikan, ga boleh ada yang menolak keinginan Sungmin anak semata wayang keluarga mereka. Itu kamus yang harus Heechul hapal!
"Minnie mau boneka Shindong yang genduut!" Sungmin mengulangi kalimatnya frustasi.
"Aduuh.. boneka yang baru kenapa lagi?" Leeteuk membelai lembut rambut Sungmin.
"Jelek! nggak bisa ngelindungin Minnie.. Pokoknya Minnie pengen boneka Shindong yang genduut!!"
"Oke!" Leeteuk mengacungkan jempol yang banyak panunya (?).
"Ntar ya kalo appa udah pulang." tambah Leeteuk.
"Mau sekalang!" rengek Sungmin.
"Wookie! pinjem duit dong!" sontak Ryeowook terperanjat dengan perkataan Leeteuk.
"Ga ada! tuh sama si Hae!" Ryeowook ngeles ngebustam.
"Hae!!"
"Ne~" Donghae mengkeret, dia emang paling ga bisa bohong sama yang lebih tua (?). Padahal hutang Leeteuk yang kemaren-kemare-kemaren (ga keitung ~LOL~) juga belum ada yang dibayar *ck! Author mikir 2x deh buat nerima lamaran Leeteuk!^^v*.
Kyu menahan nafasnya didalam tong sampah, babo! Kyu memang tak bernafas. Walaupun Kyu bernafas mungkin dia udah mati karena ga kuat dengan bau pempers Minnie. Huèkk!
Kyu ingin menangis, tapi sayang Kyu tak punya kelenjar air mata. Kyu ingin berteriak, tapi Kyu tak punya pita suara. Kyu ingin bangkit, dan Kyu.. tak punya nyawa. Kyu hanya boneka!
*Kyu : Woi author! Peran gue kok jelek banget!?
*Author : DILARANG PROTESS!
"Anyeonhaseo .. " sebuah suara tiba-tiba membuyarkan kesedihan Kyu (halah). Suara, ya suara. Bukan suara nyata, karena memang bangsa boneka tak hidup. Hanya sebatas suara telepati.
"Nuguseyo?" Kyu takut, tapi jelas saja tak terpancar raut ketakutan di wajahnya yang tetap evil nan tampan *author mimisan! ><*.
"Aku ~ "
"Dimana? Eodillo gasji?" Kyu masih bingung mencari sumber suara telepati, tapi tetap saja tak leluasa, Kyu tak bisa bergerak! *duh, ga enak banget jadi Kyu! LOL*
"Aku, dibawahmu .. " Kyu akhirnya menemukan arah sumber suara, dan.. omigoot.. dia lebih mengerikan dari Kyu!
"Anyeonghaseo Choi Siwon imnida .." sapa ramah seorang boneka prajurit dibawah Kyu.
"Kyu imnida .. M-mian, aku tidak bisa bangkit!" Kyu merasa tanggung dengan posisi tubuhnya.
"Gwenchana. Kyu kau tampan.. apa kau seorang pangeran?" tanya Siwon membuka topik *idiih genit!*.
"M-mian, aku bukan gay!" Kyu semakin takut (?).
"Babo! kau pikir aku gay!" Siwon sewot, tapi hanya sekedar ucapan via telepati.
"Meaw.. Meaw.. "
"Suara apa itu?" tanya Kyu.
"Mungkin author." jawab Siwon datar.
*Author : Sialan loe Won! (nyambit kepala Siwon)
*Siwon : Author sedeng!
*Author : ^^v
"Kau kenal?"
"Tidak!"
"Meaw.. Meaw.. " Heebum mengobrak-abrik tong sampah, dan dia.. menggigit Kyu!
Boneka prince Kyu hanya diam. Tak ada perlawanan. Hanya ada kekecewaan, kenapa takdirnya harus jadi boneka tampan yang malang?!
"Sialan loe! dipikir gue ikan!" Kyu ngedumel tanpa perlawanan, hanya pasrah saat Heebum menjinjing raga boneka prince Kyu keluar rumah.
PUKK!
"What the heck?!" Kyu bergidik ilfeel, tubuhnya dilempar Heebum seenak jidat diatas tumpukan sampah yang lebih bau, busuk, mengerikan, njijih, bla.. bla.. bla..
*Kyu : Sialan ni author! yang enakan dikit napa tempatnya?!
*Author : O.. tidak bisa.. HaHaHa~ *laugh bonamana*
Krèèt.. Krèèt..
"Nugu ya?" ck! masalah baru buat Kyu! Apalagi nih?
"Anyeonghaseo .. Yesung imnida .. "
Kyu kembali terperanjat. Apakah boneka kepala tanpa raga yang tersangkut diatas pundak kura-kura itu korban mutilasi Minnie juga? Mengerikan!
"Wah.. sepertinya kau boneka mahal. Apa kau sudah kenal Minnie?" tanya Yesung sok akrab (sepenanggungan).
"Omoo.. tampannya! ><" Belum sempat prince Kyu menjawab pertanyaan Yesung, sebuah suara (nyata) kembali menarik perhatian Kyu.
'Apalagi?' jerit Kyu dalam hati saat seorang anak laki-laki mengambilnya dari tumpukan sampah.
"Anyeonghaseo .. Eunhyuk imnida .. " sapa manis anak itu.
"Apa pemilikmu membuangmu?"
"Waah.. sayang sekali.. "
"Bolehkah aku memilikimu?" Enhyuk kemudian mengangguk-anggukan kepala boneka prince Kyu dengan tangannya sendiri T_____T.
"Oke! Kaja!" Eunhyuk membawa lari boneka prince Kyu tanpa izin dari author.
Title : The doll's
Genre : Humor, One shot, Cross gender, Friendship
Rating : SU
Disclaimer : Super Junior punya SMEnt, tapi Minnie dan boneka-bonekanya punya author.. ^^ *ck! maksa banget nih author! ~LOL~*
Summary : My name is Minnie.. Lee Sungmin! I'm cute girl.. Hehe.. ^^
Warning : Don't like,
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
"Umma.. umma.. Minnie mau boneka balu.. " Sungmin merengek-rengek manja di meja makan saat makan malam berlangsung.
"Minnie.. boneka Minnie kan udah banyak di kamar. Kemarin boneka Yesung dikemanain?" Leeteuk berkata halus merayu Sungmin.
"Yesung nggak punya kepala.. " Sungmin terus saja merengek.
"Umma kan udah bilang, kalo beli boneka jangan yang gede-gede kepalanya.. " Leeteuk mencoba menegur.
TrèKK!
Sungmin meletakkan sumpitnya dengan bibir mungil yang dimonyongkan.
"Minnie nggak mau makan!" Sungmin ngambek.
"Aish jagi, jangan begitu.. " Kangin juga merasa terganggu. "Ne~ besok appa belikan Minnie boneka baru.. " tambah Kangin.
"Appa.. appa.. Minnie pengen boneka pangelan yang tampaan.. " Sungmin kembali ceria.
"Haha.. tau apa Minnie soal pangeran?^^" Kangin tertawa mengejek.
"Appa! Minnie kan putli!" bela Sungmin kukuh.
"Ne~ Minnie putri, sekarang Minnie habiskan makannya, trus bobo. Besok pulang sekolah Heechul ahjumma antar Minnie beli boneka tampan." Leeteuk membelai manis rambut Sungmin.
"Kok ahjumma?" Sungmin merengut.
"Gwenchana Minnie, ayo habiskan makannya! Minnie kan putri umma yang cantik!"
"Ne~ umma!" Sungmin sumringah, kemudian menghabiskan makan malamnya (termasuk semua hidangan di meja makan & nyikat habis makanan di dapur + kulkas *buset dah!*), kemudian langsung tidur tanpa pipis dulu, berdoa, apalagi solat Isya *ck! saking kenyangnya kali ya? -_-'*.
"Ahjumma pilih pangelan Kyu atau Kyung?" Sungmin menilik jeli 2 boneka pangeran tampan, Kyuhyun dan Hankyung.
"Noona! noona! noona!" Heechul ngomel-ngomel, emang setua apa sih gue ampe dipanggil ahjumma?
"Ne~ noona." Sungmin manyun-manyun. "Eh, noona tampan yang manaah?" tanya Sungmin lagi.
"Ga ada! dua-duanya juga jelek!"
"Noona!" Sungmin menghentakkan kakinya, ni noona tua nyebelin banget sih!
"Cepet ga loe?!" Heechul balas napsu, ni anak kecil-kecil shopingnya lama banget! Gue aja~ He~ He~ [-_-"].
"Ne ~ " Sungmin mengkeret berhenti merengek. "Kyu, kau lebih evil (?), mianhae pangelan Kyung.. " Sungmin menyimpan kembali boneka pangeran Hankyung.
"Sanah duluan!" Heechul ngusir-ngusir Sungmin. Sungmin berjalan lebih dulu.
"Kyah.. Prince gue! Untung si Sungmin cengeng itu nggak milih kamu!" Heechul cengar-cengir gèjè, kemudian mengambil boneka pangeran Hankyung dari rak boneka [-_-'].
Kyu's doll's POV
Anyeonghaseo Prince Kyu imnida. Bonekan paling ganteng sedunia.. Mian kalo saya agak narsis, toh itu juga kata author!^^
Kemarin tanggal 1 suro, eh maksudnya tanggal 3 februari gue akhirnya dapet majikan, setelah survei membuktikan gue dan si Hankyung cakepan gue (lebih evil iye!). Kekeke~ *laugh evil*
Oke masuk ke cerita.. ^^
Gyaah majikan gue cantik banget! >< Duuh.. sayang aja takdir gue jadi boneka, coba kalo manusia, udah gue jadiin bini, cium, grepe-grepe, *piiip (sensor)*.
Bayangin aja sejak tadi siang gue dibeli sampe sekarang, gue si ganteng ini ga pernah lepas dari tangan mungilnya Minnie. Beruntung banget kan gue!^^
Author's POV
"Kyu kau tampan!" Sungmin terus saja bermain dengan boneka prince Kyu di kamarnya.
"Kyu, kau pangelan dan Minnie putli.. "
Siing ~ ~
"Aah.. Putli dalam bahaya!" [-_-']
Siing ~ ~
"Kyu kau halus menolong putli!"
Krik.. Krik.. (hanya suara jangkrik yang menyahut -..-')
"Kau halus melindungi putli!"
Siing ~ ~
BRAKK!
Boneka prince Kyu dilempar dengan naas mengenai dinding pink kamar Sungmin. Sakit? Tentu saja tidak! tuhan tidak memasang sel saraf pada raga prince Kyu.
Sungmin menghampiri boneka price Kyu dengan tatapan garang, kemudian mengambil raga boneka prince Kyu dengan kasar.
"Umma! Minnie pengen boneka Shindong yang genduut!!" Sungmin berlari keluar kamar dengan menangis.
'Aish ni anak! boros ketularan bapaknya kali ye! Kenapa nggak nurun dari gue aja.. Makhluk super hemat! Kekeke.. ' Leeteuk ngedumel dalam hati, lalu menyeringai sadis ke arah Ryeowook dan Donghae yang lagi ngepèl dengan loyo karena Leeteuk menggunakan sistem 'romusha', ga digaji 3x puasa 3x lebaran (-_-?).
"Umma!" Sungmin melengking, menyadarkan Leeteuk yang lagi ketawa-ketiwi setan dalam hati (?).
"Ne~ Minnie?"
"Aish!" Sungmin menghentakkan kakinya dan melemparkan boneka prince Kyu kedalam tong sampah *naas nian kau Kyu.. T-T*.
"Enak aje loe! tiap hari beli boneka, pemborosan tau!" Heechul nimbrung sewot, ni anak kecil-kecil hidupnya menak banget! Gue aja waktu SD maenannya cuma karet gelang T-T.
PLETAK!
"Noona!" Heechul meringis, Leeteuk melotot horror.
"Minta noona damprat hEh?" Leeteuk mengancam mematikan, ga boleh ada yang menolak keinginan Sungmin anak semata wayang keluarga mereka. Itu kamus yang harus Heechul hapal!
"Minnie mau boneka Shindong yang genduut!" Sungmin mengulangi kalimatnya frustasi.
"Aduuh.. boneka yang baru kenapa lagi?" Leeteuk membelai lembut rambut Sungmin.
"Jelek! nggak bisa ngelindungin Minnie.. Pokoknya Minnie pengen boneka Shindong yang genduut!!"
"Oke!" Leeteuk mengacungkan jempol yang banyak panunya (?).
"Ntar ya kalo appa udah pulang." tambah Leeteuk.
"Mau sekalang!" rengek Sungmin.
"Wookie! pinjem duit dong!" sontak Ryeowook terperanjat dengan perkataan Leeteuk.
"Ga ada! tuh sama si Hae!" Ryeowook ngeles ngebustam.
"Hae!!"
"Ne~" Donghae mengkeret, dia emang paling ga bisa bohong sama yang lebih tua (?). Padahal hutang Leeteuk yang kemaren-kemare-kemaren (ga keitung ~LOL~) juga belum ada yang dibayar *ck! Author mikir 2x deh buat nerima lamaran Leeteuk!^^v*.
Kyu menahan nafasnya didalam tong sampah, babo! Kyu memang tak bernafas. Walaupun Kyu bernafas mungkin dia udah mati karena ga kuat dengan bau pempers Minnie. Huèkk!
Kyu ingin menangis, tapi sayang Kyu tak punya kelenjar air mata. Kyu ingin berteriak, tapi Kyu tak punya pita suara. Kyu ingin bangkit, dan Kyu.. tak punya nyawa. Kyu hanya boneka!
*Kyu : Woi author! Peran gue kok jelek banget!?
*Author : DILARANG PROTESS!
"Anyeonhaseo .. " sebuah suara tiba-tiba membuyarkan kesedihan Kyu (halah). Suara, ya suara. Bukan suara nyata, karena memang bangsa boneka tak hidup. Hanya sebatas suara telepati.
"Nuguseyo?" Kyu takut, tapi jelas saja tak terpancar raut ketakutan di wajahnya yang tetap evil nan tampan *author mimisan! ><*.
"Aku ~ "
"Dimana? Eodillo gasji?" Kyu masih bingung mencari sumber suara telepati, tapi tetap saja tak leluasa, Kyu tak bisa bergerak! *duh, ga enak banget jadi Kyu! LOL*
"Aku, dibawahmu .. " Kyu akhirnya menemukan arah sumber suara, dan.. omigoot.. dia lebih mengerikan dari Kyu!
"Anyeonghaseo Choi Siwon imnida .." sapa ramah seorang boneka prajurit dibawah Kyu.
"Kyu imnida .. M-mian, aku tidak bisa bangkit!" Kyu merasa tanggung dengan posisi tubuhnya.
"Gwenchana. Kyu kau tampan.. apa kau seorang pangeran?" tanya Siwon membuka topik *idiih genit!*.
"M-mian, aku bukan gay!" Kyu semakin takut (?).
"Babo! kau pikir aku gay!" Siwon sewot, tapi hanya sekedar ucapan via telepati.
"Meaw.. Meaw.. "
"Suara apa itu?" tanya Kyu.
"Mungkin author." jawab Siwon datar.
*Author : Sialan loe Won! (nyambit kepala Siwon)
*Siwon : Author sedeng!
*Author : ^^v
"Kau kenal?"
"Tidak!"
"Meaw.. Meaw.. " Heebum mengobrak-abrik tong sampah, dan dia.. menggigit Kyu!
Boneka prince Kyu hanya diam. Tak ada perlawanan. Hanya ada kekecewaan, kenapa takdirnya harus jadi boneka tampan yang malang?!
"Sialan loe! dipikir gue ikan!" Kyu ngedumel tanpa perlawanan, hanya pasrah saat Heebum menjinjing raga boneka prince Kyu keluar rumah.
PUKK!
"What the heck?!" Kyu bergidik ilfeel, tubuhnya dilempar Heebum seenak jidat diatas tumpukan sampah yang lebih bau, busuk, mengerikan, njijih, bla.. bla.. bla..
*Kyu : Sialan ni author! yang enakan dikit napa tempatnya?!
*Author : O.. tidak bisa.. HaHaHa~ *laugh bonamana*
Krèèt.. Krèèt..
"Nugu ya?" ck! masalah baru buat Kyu! Apalagi nih?
"Anyeonghaseo .. Yesung imnida .. "
Kyu kembali terperanjat. Apakah boneka kepala tanpa raga yang tersangkut diatas pundak kura-kura itu korban mutilasi Minnie juga? Mengerikan!
"Wah.. sepertinya kau boneka mahal. Apa kau sudah kenal Minnie?" tanya Yesung sok akrab (sepenanggungan).
"Omoo.. tampannya! ><" Belum sempat prince Kyu menjawab pertanyaan Yesung, sebuah suara (nyata) kembali menarik perhatian Kyu.
'Apalagi?' jerit Kyu dalam hati saat seorang anak laki-laki mengambilnya dari tumpukan sampah.
"Anyeonghaseo .. Eunhyuk imnida .. " sapa manis anak itu.
"Apa pemilikmu membuangmu?"
"Waah.. sayang sekali.. "
"Bolehkah aku memilikimu?" Enhyuk kemudian mengangguk-anggukan kepala boneka prince Kyu dengan tangannya sendiri T_____T.
"Oke! Kaja!" Eunhyuk membawa lari boneka prince Kyu tanpa izin dari author.
Kamis, 31 Maret 2011
Ddangkoma Employer
Author : Kim Hankha
Genre : Romance, One shot
Pairing : YeWook couple
Disclaimer : YeWook couple punya tuhan dan diri mereka sendiri, kecuali KyuMin couple punya author! ^^v
Warning : Ini ff pertama saya yang agak serius *loh?*, jadi mohon dimaklum jika masih ada ditemukan ke'gajè'han dalam ff ini.. ^^
= ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ =
Capek bikin peran Wookie lemah, mengkhawatirkan, nelongso-tak berdoyo, author ingin mencoba menerobos pemasaran (?) & penasaran dengan konsep baru! ^^
Ket :
>>Ryeowook [female]
>>Yesung [male]
>>Sungmin [female]
>>Kyuhyun [male]
>>Hankyung [female]
>>Eunhyuk [female]
>>Donghae [female]
>>Kibum [female]
>>Heechul [female]
>>Leeteuk [female]
>>Siwon [female]
>>Kangin [male]
>>Shindong [female]
<<
= let's go to story =
KreECK!
Mata Yesung langsung tertuju pada sebuah benda yang diremas ringan oleh yeoja killer dihadapannya. Entah berapa kali Yesung harus mengakui kehebatan Ryeowook.
Ditambah sekarang yang diremas dengan naas ditangan Ryeowook bukanlah semacam kaleng Coca-cola, Sprit, Fanta, ataupun Bintang sobo, melainkan kaleng Khong Guan!
"Kenapa? nyalimu menciut hEh?" Tantang Ryeowook dengan angkuh.
"M-mwo?" Yesung mendongkak dari lamunannya, kembali menatap Ryeowook yang memberikan tatapan kematian ke arahnya.
Ryeowook menjentikan jari, Yesung paham betul apa itu artinya.
X ! X ! X ! X ! X ! X ! X !
"Cih!" Ryeowook menendang Yesung untuk yang terakhir kalinya, merapikan seragam karatenya yang terkena noda darah, yang kemudian melenggang pergi seperti tak terjadi apa-apa.
=============================
Kim Ryeowook, putri seorang pengusaha yang kini hanya tinggal memiliki ibu dan adik perempuan saja. Kerasnya hidup mendidiknya berpikir keras pula.
Masuk kelas karate karena ingin dapat melindungi ibu dan adiknya dengan tangannya sendiri, dan itu dapat dibuktikannya dengan langsung mendapat sabuk hitam di tahun pertama ia bersekolah di SM high school.
Kim Yesung, putra tunggal seorang pengusaha kaya korea yang sukses di Jepang. Pergi bersekolah ke Seoul karena merasa ingin hidup mandiri. Walaupun sangat tidak mungkin karena kemanapun dia pergi, 2 orang yakuza bayaran ayahnya selalu berada disampingnya.
Masuk SM high school semenjak kelas 2, dan ikut kelas karate karena merasa tertantang oleh seorang gadis yang berhasil merebut hatinya.
=============================
~Flashback [5mounth agao] ~ ~
Ryeowook mendongkak, tak percaya dengan ucapan seorang namja aneh dihadapannya.
Padahal semuanya, 1 sekolah sudah mengetahui seorang Kim Ryeowook adalah gadis bengal si phobia namja.
Itu semua terjadi sejak 8 bulan lalu ketika hidupnya benar-benar dipermainkan oleh Cho Kyuhyun, seorang namja anak pengusaha kaya dari Seoul yang bahkan telah membuatnya kehilangan ayah yang sangat menyayanginya.
Dan sekarang.. Kim Yesung? Apalagi? bukankah keluarga Ryeowook sudah bersumpah untuk berhenti bersaing dibidang bisnis maut? Apa yang sebenarnya Yesung incar? Cih!
"Wookie-ah.. saranghae.. " Ucap Yesung sekali lagi. Yesung terduduk di depan Ryeowook dengan red rose di tangannya, mencoba membuat suasana seromantis mungkin.
Wookie-ah? Cih! kalimat itu terdengar seperti sebuah ejekan di telinga Ryeowook. Entah kapan terakhir kali ada namja yang berani memanggilnya begitu. Orang yang hingga kini masih memanggilnya Wookie hanya umma, Shindong adiknya, dan sekarang ditambah seorang namja aneh yang baru saja menyatakan cinta di depannya..
"Mianhae.. " Ryeowook menghampiri Yesung dan mengambil red rose yang ada di tangan Yesung, yang kemudian menginjaknya hingga red rose itu berceceran menebarkan bau yang khas.
"Waeyo Wookie?" Tanya Yesung shock.
"Aku akan menerimamu, jika kau mengalahkanku tanpa bodyguardmu.. " Ryeowook menyeringai angkuh, ternyata hidup tak semembosankan seperti apa bayangannya. Banyak permainan yang menarik!
Semenjak saat itu ada yang berbeda pada hari-hari Ryeowook, tangan karatenya tak dibiarkan kaku. Yesung gila!
Memar, lebam, amis darah .. Yesung sudah biasa mencicipinya. Dan hanya satu, Yesung mencintai Ryeowook!
~End of flashback ~ ~
= Back to story.. ^^ =
"Sudah bulan ke berapa ini? sampai kapan dia bertahan?" Ryeowook melenggang tanpa dosa dari gudang tempat Yesung meringis sakit.
'Kenapa aku memikirkannya? apa dia serius menyukaiku? dan perasaanku.. Babo!' Ryeowook segera menyingkirkan pikiran aneh dari kepalanya.
Hampir setiap hari Yesung menyatakan cintanya pada Ryeowook, itu pertanda Yesung harus semakin kuat menahan tangan baja Ryeowook. Terlebih Yesung tidak pernah melaporkan Ryeowook ke pihak sekolah ataupun keluarganya.. Apa itu tidak babo?
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
"Andwae?" Sungmin menyikut Ryeowook yang tengah melamun. Sudah seminggu ini Ryeowook terus begitu.
"Yay? Wook?" Tanya Sungmin lagi.
"M-mwo?" Ryeowook tersadar dari lamunannya.
"Apa kau tidak ingin mengetahui sebuah berita besar?" Goda Sungmin.
"Aneyo.. " Balas Ryeowook datar.
"J-jongmal.. " Sungmin mencoba memancing Ryeowook lebih jauh.
Ryeowook menggeleng.
"Aku yakin kau ingin tahu.. "
"Aneyo.. "
"Menyangkut Yesung-ssi ~ "
" .. A-aneyo!" Ryeowook meningikan oktaf suaranya, seperti terespon sesuatu.
"Ne~ oke~ anyeong Ddangkoma .. apakah majikanmu akan kembali datang menjemputmu?" Sungmin malah babibu di depan seekor anak kura-kura.
Ryeowook menelan ludah getir, dan kemudian melik ke arah kura-kura innocent di depan Sungmin.
"Kau manis, tapi menjijikan! ah.. mungkin Teukie mau merawatmu.. " Sungmin berdiri dan menjinjing keranjang Ddangkoma taku- takut.
"Min!" Ryeowook menggenggam tangan Sungmin, dan mencoba menahan langkah Sungmin.
Tanpa sepengetahuan Ryeowook, Sungmin menyeringai. Cara ini benar-benar berjalan seperti jalan pikirannya.
"Andwae .. ?" Sungmin berbalik ke arah Ryeowook.
"B-bukankah itu kura-kura si namja aneh?" Tanya Ryeowook hati-hati.
"Aish! bukan! ini punya Yesung!" Sungmin sewot, dia melepaskan genggaman Ryeowook.
"Min!!" Ryeowook kembali menahan langkah Sungmin. "Bukankah kau bilang punya berita besar?" Sungmin tersenyum simetris menanggapi pertanyaan Ryeowook.
"Ne~ rawat Ddangkoma sampai Yesung menjemputnya dan mu .. " Sungmin berkata misterius, tentu saja Ryeowook tak mengerti. 'Apa kata 'mu' berarti untuk aku?' Tanpa disadari Ryeowook sempat tersenyum bahagia dalam hati.
"Yesung?" Tanya Ryeowook masih bingung.
"Anak aneh itu kembali ke Jepang seminggu yang lalu, tidak ada keterangan lengkap dari sekolah. Tapi kita berprediksi datar saja, anak pengusaha keluar sekolah sebelum waktunya apalagi kalau bukan untuk meneruskan bisnis keluarganya .. "
"Jadi si anak aneh itu sudah pergi?" Berusaha keras Ryeowook menahan debit air matanya. Entah kenapa berita ini begitu menyakitkan, bukankah seharusnya Ryeowook senang?
"Yep! bukankah selama seminggu ini kau terus murung dan melamun gara-gara tak melihat Yesung di sekolah?" Tanya Sungmin angkuh.
BUKK!!
Pipi Sungmin langsung lebam terkena pukulan kuat tangan Ryeowook. Ryeowook merasa berdosa, tapi apalagi jawaban yang tepat untuk pertanyaan Sungmin selain pukulan?
"Jangan terlalu munafik Kim Ryeowook .. kau mencintai Kim Yesung, dan itu kenyataan yang ada!" Sungmin menahan sakit dengan tertawa sinis ke arah Ryeowook.
Untuk ke-2 kalinya Ryeowook ingin memukul Sungmin, sampai hidungnya remuk! Tapi Ryeowook masih melihat sikon, Sungmin hanyalah murid paparazi sekolah yang tugasnya memang sekedar penyampai berita.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Seoul [SM high school], 16:00 PM
"Apa?! yang benar saja? pergi sanah ke majikanmu! kenapa harus aku yang merawatmu?!" Jam sekolah sudah usai, tapi Ryeowook masih bingung dengan kura-kura dihadapannya.
"Cih? untuk apa aku merawatmu? aku tidak menyukai majikanmu .. ?" Ryeowook terdiam.
"Te-tentu saja aku tidak menyukai majikanmu!" Ryeowook ngotot di depan kura-kura T____T.
"A-aish! Pikiranku semakin kacau!" Ryeowook mengambil tasnya dan serampangan keluar kelas.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Seoul [SM high school], 17:00 PM
Angin sore masih sesekali berhembus, meninggalkan bunyi mengi pada kaca kelas yang beradu dengan gorden. Sinar orange masih memberikan cahaya samar-samar pada dinding-dinding sekolah, ada juga rasa hangat.
KreetT
Seorang siswa masih berada di sekolah, dia memasuki kelas 2E dan menghampiri anak kura-kura dengan tampang pucat.
"Mianhae Ddangkoma.. " Ryeowook mengelus Ddangkoma dengan meneteskan air mata.
"Cih kenapa aku menangis? hal apa?" Ryeowook mencibir dirinya sendiri.
"Hei kura-kura jelek! kau bodoh! kenapa kau membiarkan majikanmu hEh?" Ryeowook menjitak pelan Ddangkoma, yang tentu saja tak ada respon apa-apa dari Ddangkoma kecuali menggeliat pelan.
"Ne~ oke! kau lapar bukan? kaja!!" Ryeowook menyeringai, menghapus air matanya, dan membawa Ddangkoma pergi keluar kelas.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
"Ya! apa kau makhluk buangan?!"
"Ya! mana majikanmu?!"
"Sudah berapa abad kau dibuang?"
"Aish kau sama sekali tak berespon!!"
Ryeowook menggetok-getok Ddangkoma memakai pensil di depan kelas 3C, dan ngedumel seenak jidat.
"Ya! apa kau mulai tidak waras?" Hankyung menghampiri Ryeowook ilfeel.
"Ne~ bukankah si aneh juga tidak waras? aku suka!" Ryeowook menanggapinya datar.
"Idiih.. " Eunhyuk dan Donghae juga berbarengan bergidik ilfeel.
"Ck.. ada ya orang kayak gini.. " Hankyung terus saja mencibir, hingga...
"Hasilnya sudah keluar... " Perkataan (unemotionless-datar) Kibum langsung mendapat respon hebat dari 3 yeoja centil (Hankyung-Eunhyuk-Donghae) yang dari tadi ga ada kerjaan liatin Ryeowook ilfeel.
Mereka ber-3 langsung pontang-panting menuju papan pengumuman.
"Yay Wook! kau tidak lulus!!" Heechul datang tiba-tiba, tanpa ada angin dan hujan serta badai, tanpa disuruh, diundang, apalagi dijamu.
PLETAK!
"Aish! aneyo~ kau lulus kok!" Leeteuk menempeleng Heechul, sebel! ni anak ngomongnya ngaco mulu.
"Oh.. " Ryeowook menanggapinya (sangat) biasa-biasa saja.
PLETAK!
"Wooi.. siapa yang jitak kepala gue?" Heechul sontak sewot.
"Hehe.. mian, salah sasaran.. "
PLETAK!!
"Yay! sadar Kim Ryeowook!!" Kali ini Siwon tidak lagi salah sasaran.
Tut.. Tut.. Tut..
"Ponselmu bunyi.. " Kibum membetulkan kacamatanya dan menunjuk ponsel Ryeowook yang bereaksi.
"Gomawo.. " Ryeowook menanggapi Kibum dengan (masih) tampang loyo, kemudian mengangkat panggilan d ponselnya.
"Yeobseo.. N-ne?" Yang lain celingukan, Ryeowook mendongkak hebat.
"Nugu ya?" Tanya Heechul heran.
"Lee Sungmin!"
"Andwae?" Leeteuk dan Siwon juga nimbrung heran.
"Kau percaya? aku akan memukul lelaki aneh yang datang ke sekolah kita!" Ucap Ryeowook berapi-api.
"Percaya." Kibum menanggapinya sesingkat mungkin.
PLETAK!
"Yay!" Kibum meringis, Siwon balas menjulurkan lidah.
"Jadi pangeranmu datang?" Pertanyaan Leeteuk terabaikan dengan naas, karena Ryeowook sudah jauh berlari meninggalkan mereka.
.
.
.
"Anyeong.. apakah ini Ddangkoma?" Tanya manis seorang namja berjas dan berkacamata saat Ryeowook tiba dibawah pohon samping bangunan kelas karate.
Ryeowook terdiam. Mencoba mencerna siapa namja dihadapannya. Mata aneh, rambut aneh, wajah aneh, dan Ryeowook benar-benar merindukan semua keanehan itu.
"Ne~" Ryeowook berkata pelan, lebih anggun dari biasanya.
"Gomawo telah merawat Ddangkoma.. " Yesung mengacak-acak rambut Ryeowook dan mengambil Ddangkoma dari tangan Ryeowook dengan tersenyum manis.
"A-ish! Ya Kim Yesung, ini sudah hari kelulusan sekolah dan kau dinyatakan tidak lulus!" Ryeowook mencoba merapikan atmosfer ketegangan dengan marah-marah.
"J-jongmal?" Yesung masih saja tersenyum. Indaah dimata Ryeowook. "Ne~ gwenchana.. ~" Yesung menanggapinya manis sambil terus mengelus-elus Ddangkoma di tangannya.
"Kangin.. urus keuangannya!" Yesung memanggil salah satu bodyguardnya, yang kemudian dirinya melenggang pergi dengan santai.
"Ne~" Kangin membungkuk dan menghampiri Ryeowook.
Ryeowook mendongkak, matanya memerah. Sekeras mungkin berusaha membendung air mata yang siap mengalir deras di pipinya.
Kangin menghampiri Ryeowook dengan koper di tangannya, yang kemudian membukanya hingga dapat terlihat paket lembaran uang won.
Ryeowook berlari mengejar Yesung, menatap dalam-dalam namja aneh yang ada dihadapannya. Ryeowook mencintai Yesung, bukankah itu yang Yesung inginkan?
BUKK!
Satu pukulan keras tangan Ryeowook berhasil membuat Yesung roboh dengan memar di pipinya.
Ryeowook marah, air matanya sudah terlanjur menetes deras tanpa pertahanan. Kangin serta 4 temannya (bodyguard Yesung) menghampiri Ryeowook.
BUKK!
BUKK!
BUKK!
Tidak! pukulan yakuza-yakuza jelek ini tidak berasa apa-apa bagi Ryeowook. Dia.. dia yang membuat Ryeowook begitu sanga sakit!!
Yesung bangkit, merapikan jasnya, mengusap pelan bercak darah yang keluar dari sudut bibirnya, yang kemudian menghampiri Ryeowook yang sedang lemah berada di tangan para yakuza.
"Dunia ini tidak selebar daun kelor Kim Ryeowook.. " Yesung tersenyum simetris.
JLEGERRRR
Sejak saat itu Ryeowook bersumpah tidak akan ada lagi namja dalam hidupnya!
= The End =
Arigato gozaimass.. akhirnya author bisa bikin ff yang (agak) serius.. \(^0^)/ *excited*
@kimhankha
Genre : Romance, One shot
Pairing : YeWook couple
Disclaimer : YeWook couple punya tuhan dan diri mereka sendiri, kecuali KyuMin couple punya author! ^^v
Warning : Ini ff pertama saya yang agak serius *loh?*, jadi mohon dimaklum jika masih ada ditemukan ke'gajè'han dalam ff ini.. ^^
= ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ = ¤ =
Capek bikin peran Wookie lemah, mengkhawatirkan, nelongso-tak berdoyo, author ingin mencoba menerobos pemasaran (?) & penasaran dengan konsep baru! ^^
Ket :
>>Ryeowook [female]
>>Yesung [male]
>>Sungmin [female]
>>Kyuhyun [male]
>>Hankyung [female]
>>Eunhyuk [female]
>>Donghae [female]
>>Kibum [female]
>>Heechul [female]
>>Leeteuk [female]
>>Siwon [female]
>>Kangin [male]
>>Shindong [female]
<<
= let's go to story =
KreECK!
Mata Yesung langsung tertuju pada sebuah benda yang diremas ringan oleh yeoja killer dihadapannya. Entah berapa kali Yesung harus mengakui kehebatan Ryeowook.
Ditambah sekarang yang diremas dengan naas ditangan Ryeowook bukanlah semacam kaleng Coca-cola, Sprit, Fanta, ataupun Bintang sobo, melainkan kaleng Khong Guan!
"Kenapa? nyalimu menciut hEh?" Tantang Ryeowook dengan angkuh.
"M-mwo?" Yesung mendongkak dari lamunannya, kembali menatap Ryeowook yang memberikan tatapan kematian ke arahnya.
Ryeowook menjentikan jari, Yesung paham betul apa itu artinya.
X ! X ! X ! X ! X ! X ! X !
"Cih!" Ryeowook menendang Yesung untuk yang terakhir kalinya, merapikan seragam karatenya yang terkena noda darah, yang kemudian melenggang pergi seperti tak terjadi apa-apa.
=============================
Kim Ryeowook, putri seorang pengusaha yang kini hanya tinggal memiliki ibu dan adik perempuan saja. Kerasnya hidup mendidiknya berpikir keras pula.
Masuk kelas karate karena ingin dapat melindungi ibu dan adiknya dengan tangannya sendiri, dan itu dapat dibuktikannya dengan langsung mendapat sabuk hitam di tahun pertama ia bersekolah di SM high school.
Kim Yesung, putra tunggal seorang pengusaha kaya korea yang sukses di Jepang. Pergi bersekolah ke Seoul karena merasa ingin hidup mandiri. Walaupun sangat tidak mungkin karena kemanapun dia pergi, 2 orang yakuza bayaran ayahnya selalu berada disampingnya.
Masuk SM high school semenjak kelas 2, dan ikut kelas karate karena merasa tertantang oleh seorang gadis yang berhasil merebut hatinya.
=============================
~Flashback [5mounth agao] ~ ~
Ryeowook mendongkak, tak percaya dengan ucapan seorang namja aneh dihadapannya.
Padahal semuanya, 1 sekolah sudah mengetahui seorang Kim Ryeowook adalah gadis bengal si phobia namja.
Itu semua terjadi sejak 8 bulan lalu ketika hidupnya benar-benar dipermainkan oleh Cho Kyuhyun, seorang namja anak pengusaha kaya dari Seoul yang bahkan telah membuatnya kehilangan ayah yang sangat menyayanginya.
Dan sekarang.. Kim Yesung? Apalagi? bukankah keluarga Ryeowook sudah bersumpah untuk berhenti bersaing dibidang bisnis maut? Apa yang sebenarnya Yesung incar? Cih!
"Wookie-ah.. saranghae.. " Ucap Yesung sekali lagi. Yesung terduduk di depan Ryeowook dengan red rose di tangannya, mencoba membuat suasana seromantis mungkin.
Wookie-ah? Cih! kalimat itu terdengar seperti sebuah ejekan di telinga Ryeowook. Entah kapan terakhir kali ada namja yang berani memanggilnya begitu. Orang yang hingga kini masih memanggilnya Wookie hanya umma, Shindong adiknya, dan sekarang ditambah seorang namja aneh yang baru saja menyatakan cinta di depannya..
"Mianhae.. " Ryeowook menghampiri Yesung dan mengambil red rose yang ada di tangan Yesung, yang kemudian menginjaknya hingga red rose itu berceceran menebarkan bau yang khas.
"Waeyo Wookie?" Tanya Yesung shock.
"Aku akan menerimamu, jika kau mengalahkanku tanpa bodyguardmu.. " Ryeowook menyeringai angkuh, ternyata hidup tak semembosankan seperti apa bayangannya. Banyak permainan yang menarik!
Semenjak saat itu ada yang berbeda pada hari-hari Ryeowook, tangan karatenya tak dibiarkan kaku. Yesung gila!
Memar, lebam, amis darah .. Yesung sudah biasa mencicipinya. Dan hanya satu, Yesung mencintai Ryeowook!
~End of flashback ~ ~
= Back to story.. ^^ =
"Sudah bulan ke berapa ini? sampai kapan dia bertahan?" Ryeowook melenggang tanpa dosa dari gudang tempat Yesung meringis sakit.
'Kenapa aku memikirkannya? apa dia serius menyukaiku? dan perasaanku.. Babo!' Ryeowook segera menyingkirkan pikiran aneh dari kepalanya.
Hampir setiap hari Yesung menyatakan cintanya pada Ryeowook, itu pertanda Yesung harus semakin kuat menahan tangan baja Ryeowook. Terlebih Yesung tidak pernah melaporkan Ryeowook ke pihak sekolah ataupun keluarganya.. Apa itu tidak babo?
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
"Andwae?" Sungmin menyikut Ryeowook yang tengah melamun. Sudah seminggu ini Ryeowook terus begitu.
"Yay? Wook?" Tanya Sungmin lagi.
"M-mwo?" Ryeowook tersadar dari lamunannya.
"Apa kau tidak ingin mengetahui sebuah berita besar?" Goda Sungmin.
"Aneyo.. " Balas Ryeowook datar.
"J-jongmal.. " Sungmin mencoba memancing Ryeowook lebih jauh.
Ryeowook menggeleng.
"Aku yakin kau ingin tahu.. "
"Aneyo.. "
"Menyangkut Yesung-ssi ~ "
" .. A-aneyo!" Ryeowook meningikan oktaf suaranya, seperti terespon sesuatu.
"Ne~ oke~ anyeong Ddangkoma .. apakah majikanmu akan kembali datang menjemputmu?" Sungmin malah babibu di depan seekor anak kura-kura.
Ryeowook menelan ludah getir, dan kemudian melik ke arah kura-kura innocent di depan Sungmin.
"Kau manis, tapi menjijikan! ah.. mungkin Teukie mau merawatmu.. " Sungmin berdiri dan menjinjing keranjang Ddangkoma taku- takut.
"Min!" Ryeowook menggenggam tangan Sungmin, dan mencoba menahan langkah Sungmin.
Tanpa sepengetahuan Ryeowook, Sungmin menyeringai. Cara ini benar-benar berjalan seperti jalan pikirannya.
"Andwae .. ?" Sungmin berbalik ke arah Ryeowook.
"B-bukankah itu kura-kura si namja aneh?" Tanya Ryeowook hati-hati.
"Aish! bukan! ini punya Yesung!" Sungmin sewot, dia melepaskan genggaman Ryeowook.
"Min!!" Ryeowook kembali menahan langkah Sungmin. "Bukankah kau bilang punya berita besar?" Sungmin tersenyum simetris menanggapi pertanyaan Ryeowook.
"Ne~ rawat Ddangkoma sampai Yesung menjemputnya dan mu .. " Sungmin berkata misterius, tentu saja Ryeowook tak mengerti. 'Apa kata 'mu' berarti untuk aku?' Tanpa disadari Ryeowook sempat tersenyum bahagia dalam hati.
"Yesung?" Tanya Ryeowook masih bingung.
"Anak aneh itu kembali ke Jepang seminggu yang lalu, tidak ada keterangan lengkap dari sekolah. Tapi kita berprediksi datar saja, anak pengusaha keluar sekolah sebelum waktunya apalagi kalau bukan untuk meneruskan bisnis keluarganya .. "
"Jadi si anak aneh itu sudah pergi?" Berusaha keras Ryeowook menahan debit air matanya. Entah kenapa berita ini begitu menyakitkan, bukankah seharusnya Ryeowook senang?
"Yep! bukankah selama seminggu ini kau terus murung dan melamun gara-gara tak melihat Yesung di sekolah?" Tanya Sungmin angkuh.
BUKK!!
Pipi Sungmin langsung lebam terkena pukulan kuat tangan Ryeowook. Ryeowook merasa berdosa, tapi apalagi jawaban yang tepat untuk pertanyaan Sungmin selain pukulan?
"Jangan terlalu munafik Kim Ryeowook .. kau mencintai Kim Yesung, dan itu kenyataan yang ada!" Sungmin menahan sakit dengan tertawa sinis ke arah Ryeowook.
Untuk ke-2 kalinya Ryeowook ingin memukul Sungmin, sampai hidungnya remuk! Tapi Ryeowook masih melihat sikon, Sungmin hanyalah murid paparazi sekolah yang tugasnya memang sekedar penyampai berita.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Seoul [SM high school], 16:00 PM
"Apa?! yang benar saja? pergi sanah ke majikanmu! kenapa harus aku yang merawatmu?!" Jam sekolah sudah usai, tapi Ryeowook masih bingung dengan kura-kura dihadapannya.
"Cih? untuk apa aku merawatmu? aku tidak menyukai majikanmu .. ?" Ryeowook terdiam.
"Te-tentu saja aku tidak menyukai majikanmu!" Ryeowook ngotot di depan kura-kura T____T.
"A-aish! Pikiranku semakin kacau!" Ryeowook mengambil tasnya dan serampangan keluar kelas.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Seoul [SM high school], 17:00 PM
Angin sore masih sesekali berhembus, meninggalkan bunyi mengi pada kaca kelas yang beradu dengan gorden. Sinar orange masih memberikan cahaya samar-samar pada dinding-dinding sekolah, ada juga rasa hangat.
KreetT
Seorang siswa masih berada di sekolah, dia memasuki kelas 2E dan menghampiri anak kura-kura dengan tampang pucat.
"Mianhae Ddangkoma.. " Ryeowook mengelus Ddangkoma dengan meneteskan air mata.
"Cih kenapa aku menangis? hal apa?" Ryeowook mencibir dirinya sendiri.
"Hei kura-kura jelek! kau bodoh! kenapa kau membiarkan majikanmu hEh?" Ryeowook menjitak pelan Ddangkoma, yang tentu saja tak ada respon apa-apa dari Ddangkoma kecuali menggeliat pelan.
"Ne~ oke! kau lapar bukan? kaja!!" Ryeowook menyeringai, menghapus air matanya, dan membawa Ddangkoma pergi keluar kelas.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
"Ya! apa kau makhluk buangan?!"
"Ya! mana majikanmu?!"
"Sudah berapa abad kau dibuang?"
"Aish kau sama sekali tak berespon!!"
Ryeowook menggetok-getok Ddangkoma memakai pensil di depan kelas 3C, dan ngedumel seenak jidat.
"Ya! apa kau mulai tidak waras?" Hankyung menghampiri Ryeowook ilfeel.
"Ne~ bukankah si aneh juga tidak waras? aku suka!" Ryeowook menanggapinya datar.
"Idiih.. " Eunhyuk dan Donghae juga berbarengan bergidik ilfeel.
"Ck.. ada ya orang kayak gini.. " Hankyung terus saja mencibir, hingga...
"Hasilnya sudah keluar... " Perkataan (unemotionless-datar) Kibum langsung mendapat respon hebat dari 3 yeoja centil (Hankyung-Eunhyuk-Donghae) yang dari tadi ga ada kerjaan liatin Ryeowook ilfeel.
Mereka ber-3 langsung pontang-panting menuju papan pengumuman.
"Yay Wook! kau tidak lulus!!" Heechul datang tiba-tiba, tanpa ada angin dan hujan serta badai, tanpa disuruh, diundang, apalagi dijamu.
PLETAK!
"Aish! aneyo~ kau lulus kok!" Leeteuk menempeleng Heechul, sebel! ni anak ngomongnya ngaco mulu.
"Oh.. " Ryeowook menanggapinya (sangat) biasa-biasa saja.
PLETAK!
"Wooi.. siapa yang jitak kepala gue?" Heechul sontak sewot.
"Hehe.. mian, salah sasaran.. "
PLETAK!!
"Yay! sadar Kim Ryeowook!!" Kali ini Siwon tidak lagi salah sasaran.
Tut.. Tut.. Tut..
"Ponselmu bunyi.. " Kibum membetulkan kacamatanya dan menunjuk ponsel Ryeowook yang bereaksi.
"Gomawo.. " Ryeowook menanggapi Kibum dengan (masih) tampang loyo, kemudian mengangkat panggilan d ponselnya.
"Yeobseo.. N-ne?" Yang lain celingukan, Ryeowook mendongkak hebat.
"Nugu ya?" Tanya Heechul heran.
"Lee Sungmin!"
"Andwae?" Leeteuk dan Siwon juga nimbrung heran.
"Kau percaya? aku akan memukul lelaki aneh yang datang ke sekolah kita!" Ucap Ryeowook berapi-api.
"Percaya." Kibum menanggapinya sesingkat mungkin.
PLETAK!
"Yay!" Kibum meringis, Siwon balas menjulurkan lidah.
"Jadi pangeranmu datang?" Pertanyaan Leeteuk terabaikan dengan naas, karena Ryeowook sudah jauh berlari meninggalkan mereka.
.
.
.
"Anyeong.. apakah ini Ddangkoma?" Tanya manis seorang namja berjas dan berkacamata saat Ryeowook tiba dibawah pohon samping bangunan kelas karate.
Ryeowook terdiam. Mencoba mencerna siapa namja dihadapannya. Mata aneh, rambut aneh, wajah aneh, dan Ryeowook benar-benar merindukan semua keanehan itu.
"Ne~" Ryeowook berkata pelan, lebih anggun dari biasanya.
"Gomawo telah merawat Ddangkoma.. " Yesung mengacak-acak rambut Ryeowook dan mengambil Ddangkoma dari tangan Ryeowook dengan tersenyum manis.
"A-ish! Ya Kim Yesung, ini sudah hari kelulusan sekolah dan kau dinyatakan tidak lulus!" Ryeowook mencoba merapikan atmosfer ketegangan dengan marah-marah.
"J-jongmal?" Yesung masih saja tersenyum. Indaah dimata Ryeowook. "Ne~ gwenchana.. ~" Yesung menanggapinya manis sambil terus mengelus-elus Ddangkoma di tangannya.
"Kangin.. urus keuangannya!" Yesung memanggil salah satu bodyguardnya, yang kemudian dirinya melenggang pergi dengan santai.
"Ne~" Kangin membungkuk dan menghampiri Ryeowook.
Ryeowook mendongkak, matanya memerah. Sekeras mungkin berusaha membendung air mata yang siap mengalir deras di pipinya.
Kangin menghampiri Ryeowook dengan koper di tangannya, yang kemudian membukanya hingga dapat terlihat paket lembaran uang won.
Ryeowook berlari mengejar Yesung, menatap dalam-dalam namja aneh yang ada dihadapannya. Ryeowook mencintai Yesung, bukankah itu yang Yesung inginkan?
BUKK!
Satu pukulan keras tangan Ryeowook berhasil membuat Yesung roboh dengan memar di pipinya.
Ryeowook marah, air matanya sudah terlanjur menetes deras tanpa pertahanan. Kangin serta 4 temannya (bodyguard Yesung) menghampiri Ryeowook.
BUKK!
BUKK!
BUKK!
Tidak! pukulan yakuza-yakuza jelek ini tidak berasa apa-apa bagi Ryeowook. Dia.. dia yang membuat Ryeowook begitu sanga sakit!!
Yesung bangkit, merapikan jasnya, mengusap pelan bercak darah yang keluar dari sudut bibirnya, yang kemudian menghampiri Ryeowook yang sedang lemah berada di tangan para yakuza.
"Dunia ini tidak selebar daun kelor Kim Ryeowook.. " Yesung tersenyum simetris.
JLEGERRRR
Sejak saat itu Ryeowook bersumpah tidak akan ada lagi namja dalam hidupnya!
= The End =
Arigato gozaimass.. akhirnya author bisa bikin ff yang (agak) serius.. \(^0^)/ *excited*
@kimhankha
Langganan:
Postingan (Atom)