Dan malam itu..
Kau tak tahu aku mencarimu..
Kau tak tahu aku menunggumu..
Kau tak tahu aku mengejarmu..
Tak ingin tahu kah kau aku mengharapmu?
Dan demi waktu..
Arah gulir bola mataku hanya satu..
Terjaga atau pun terlelap ketakutanku hanya satu..
Pagi maupun petang lelahku hanya satu..
Aku tak berencana tidur sebab aku ingin mengalahkan satu..
Dan dengan itu..
Aku harus menyingkirkan ketakutanku..
Aku harus menghapuskan lelahku..
Aku harus menaklukkan waktu..
Aku harus mengalahkanmu..
Di bawah kakiku..
membasmi tawa angkuhmu..
Dia hanya penggemar,
Lancang untuknya meminta lebih
Namun itu sebuah kedustaan
Pengharapan akan tetap pada titik ‘H’
Kah keharaman ilalang kagumi rembulan?
Dan komposisi angin tetap sama,
Planning Tuhan adalah sempurna
Teteh tayang-tayang toleh-toleh..
Pundak Hana berat..
Mana teteh nu bade menemani masa labil Hana..
Teteh teu terang Hana pernah lupa Tuhan..
Teteh teu terang Hana pernah benci Islam..
Teteh teu terang Hana lelah mencari kebajikan..
Kebajikan
Ueki bohong,
Realisasinya
kosong!
Tetapi sosok berbulu tipis itu manusia, makhluk biadab
sepanjang masa. Mereka tidak percaya kebajikan itu ada. Sedangkan sunggingan
senyum harus tetap nyala, dengan semboyan kami bersaudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar